PENGARUH KNO3 DAN PERBEDAAN UMUR BIBIT PADA PERTUMBUHAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) DI MAIN-NURSERY
Autor: | Dimas Prakoswo Widiyani, Bambang Utoyo, Kresna Shifa Usodri |
---|---|
Rok vydání: | 2021 |
Předmět: | |
Zdroj: | Jurnal Agrotek Tropika. 9:423 |
ISSN: | 2620-3138 2337-4993 |
DOI: | 10.23960/jat.v9i3.5145 |
Popis: | Pembibitan di main-nursery dapat menghasilkan bibit yang berkualitas apabila selama prosesnya dilakukan pemeliharaan yang baik. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan pemenuhan unsur hara yang cukup serta fase umur pindah tanam yang sesuai dari pre-nursery ke main-nursery. Oleh sebab itu, perlu dilakukan uji tanaman dengan menggunakan umur bibit pindah tanam yang berbeda dengan penambahan KNO3 . Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial dua faktor (4x5). Faktor pertama perlakuan adalah umur bibit kelapa sawit 45 hari setelah tanam (U1 ), 60 hari setelah tanam (U2 ), 75 hari setelah tanam (U3 ), dan 90 hari setelah tanam (U4 ). Faktor ke dua berupa dosis pupuk yang terdiri dari pupuk NPK Majemuk rekomendasi (P1 ), Pupuk KNO3 1% (P2 ), Pupuk KNO3 2% (P3 ), Pupuk KNO3 3% (P4 ), dan Pupuk KNO3 4% (P5 ) dengan penambahan pupuk NPK Majemuk 0,25 dosis rekomendasi pada perlakuan P2, P3, P4, P5. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F pada taraf α=5%. Jika hasil analisis ragam nyata maka dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf á=5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemindahtanaman bibit kelapa sawit dapat dilakukan pada umur 45 hari setelah tanam dan pemberian pupuk KNO3 konsertrasi 4% dengan 0,25 dosis rekomendasi NPK majemuk dapat mengoptimalkan pertumbuhan pada pembibitan kelapa sawit dengan biaya yang lebih efisien. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |