Popis: |
Depresi merupakan salah satu penyakit mental yang serius yang biasa ditandai oleh persaan sedih atau cemas. Data melaporkan bahwa sejumlah 800,000 kasus bunuh diri merupakan dampak dari depresi. Sementara di Indonesia, individu dengan penyakit depresi ada pada kisaran 6 % dari total populasi. Temuan lain oleh Badan pusat statistik (2014) bahwa setidaknya ada sekitar 3,4 juta remaja usia 10-19 mengalami gangguan mental di tahun 2013. Tujuan artikel review ini untuk memberikan informasi kepada pembaca terkait senyawa yang berpotensi sebagai antidepresan. Metode yang digunakan dalam review literatur ini adalah dengan melakukan pencarian sumber acuan berupa jurnal ilmiah atau artikel ilmiah, baik skala nasional mapun internasional, yang berhubungan dengan uji in silico senyawa antidepresan. Terdapat beberapa senyawa yang dapat dijadikan sebagai antidepresan. Reseptor yang paling umum digunakan dalam pengujian aktivitas antidepresi yaitu 5-HT1A (5-hydroxytryptophan) dan MAOA (Monoamine Oxidase A). Senyawa yang berpotensi sebagai antidepresan di antaranya, safrole dari biji pala, Senyawa Aktif Curcuma longa, derivatif kurkumin, ekstrak Angelica archagelica, Gingerol serta shogaol dalam Konstituen Zingiber officinale, Senyawa Dehydrozingerone dari ekstrak Zingiber officinale, eikosanal dan fitol asetat dari tanaman Elatostem papillosum, L-17, 1MeTIQ, dan Aegeline pada ekstrak buah Aegle marmelos |