Autor: | Osman Syarief, Agustina Indri Hapsari, Widartika Widartika, Nadhifa Aisyah Amalia Rachmi, Tita Ratna Sari |
---|---|
Rok vydání: | 2019 |
Zdroj: | Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung. 11:118 |
ISSN: | 2579-8103 1979-8253 |
Popis: | Gangguan gizi pada balita dapat mengakibatkan terganggunya tumbuh kembang anak. Pemenuhan asupan zat gizi pada anak tidak hanya berfokus pada asupan zat gizi makro, namun juga asupan zat gizi mikro seperti vitamin A dan kalsium. Nadimin (2011), menyatakan bahwa dari 46 anak balita, terdapat 37 anak (80.4%) dengan tingkat kecukupan konsumsi vitamin A kurang. Menurut WHO, pada beberapa negara berkembang rata - rata asupan kalsium balita berkisar pada 300 - 400 mg per hari, kategori kurang jika dibandingkan dengan AKG. Ubi jalar Cilembu dan wortel merupakan contoh bahan makanan dengan kadar vitamin A dan kalsium yang cukup tinggi. Melihat hal tersebut, dilakukan diversifikasi pangan untuk mendapatkan produk baru (Carcium Sherbet) yang memiliki kadar beta-karoten (provitamin A) dan kalsium yang tinggi sebagai pangan fungsional yang baik untuk menjadi makanan selingan balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat produk Carcium Sherbet sebagai pangan fungsional dan alternatif makanan tinggi beta-karoten dan kalsium. Desain penelitian ini adalah studi eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Metode penelitian menggunakan uji organoleptik, studi literatur untuk mengetahui kadar beta karoten, dan kompleksometri untuk mengukur kadar kalsium. Penelitian ini melibatkan 30 panelis agak terlatih yang merupakan mahasiswa Jurusan Gizi Poltekkes Bandung. Formulasi produk ini terdiri dari 3 imbangan (%) F1 (25 : 75), F2 (50 : 50), F3 (75 : 25). Hasil uji Kurskall Walis menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna di semua aspek organoleptik. Semakin tinggi jumlah wortel, semakin tinggi kadar beta-karoten dan kalsium yang terkandung dalam produk. Semakin tinggi kadar ubi jalar Cilembu, semakin lembut produk yang dihasilkan. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |