Faktor yang Mempengaruhi Respon Terapi Gangguan Ansietas dengan Alprazolam
Autor: | Ni Nyoman Yudianti Mendra, Zullies Ikawati, Cecep Sugeng Kristanto |
---|---|
Rok vydání: | 2022 |
Předmět: | |
Zdroj: | Majalah Farmaseutik. 18:398 |
ISSN: | 2614-0063 1410-590X |
Popis: | Tujuan utama terapi ansietas yakni mencapai remisi dan mencegah terjadinya kekambuhan. Dalam praktek klinik remisi lebih sulit untuk dicapai, sehingga tujuan terapi yang lebih diharapkan ialah ketercapaian respon terapi. Berkaitan dengan hal tersebut, pilihan terapi untuk gangguan ansietas mempertimbangkan beberapa faktor. Salah satu terapi yang umum digunakan untuk menangani ansietas yakni golongan benzodiazepin khususnya alprazolam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beberapa faktor terkait yang meliputi usia, jenis kelamin, penggunaan obat lain, dosis alprazolam, dan riwayat penyalahgunaan obat dengan ketercapaian respon terapi pasien dengan gangguan ansietas dengan terapi alprazolam. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Pengambilan data secara retrospektif pada rekam medis dan kartu pengobatan pasien rawat jalan dengan gangguan ansietas periode Januari 2018 – Oktober 2020 di RS Bethesda Yogyakarta. Respon terapi berupa perbaikan gejala dan kondisi pasien selama 6 bulan penggunaan alprazolam yang tertera pada data rekam medis berdasarkan penilaian dokter spesialis kedokteran jiwa. Jumlah subjek penelitian yakni 84 pasien yang terdiri atas 39 subjek dengan perbaikan dan 45 subjek belum menunjukkan perbaikan. Berdasarkan hasil uji Chi-Square dan Fisher’s Exact test, faktor penggunaan obat lain dan dosis alprazolam yang mempengaruhi respon terapi. Kombinasi dengan antidepresan (RR 2,308; 95%CI 1,387-3,840) dan penggunaan alprazolam dosis rendah (RR 2,151; 95% CI 1,508-3,067) memiliki kecenderungan menunjukkan perbaikan terhadap respon terapi. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |