Inovasi Dalam Pemberdayaan Petani Lahan Tegalan Guna Kesetaraan Ekonomi

Autor: Padusung Padusung, Mahrup Mahrup, Fahrudin Fahrudin, Igm. Kusnartha, Nyoman Soemenaboedy
Rok vydání: 2020
Zdroj: Jurnal PEPADU. 1:235-244
ISSN: 2715-9574
Popis: Bertani di lahan tegalan adalah suatu ikhtiar menantang alam. Pernyataan ini dapat diterima sebagai sebuah fakta, karena kendala yang dihadapai sangatlah kompleks. Ada tiga kendala utama pertanian lahan tegalan, yaitu: faktor biofisik lahan, iklim kering dan sumberdaya manusia. Biofisik lahan dicirikan oleh tipologi lahan sub-optimal secara fisika, kimia dan biologi. Iklim pada umumnya tergolong semi ringkai tropis (semi-arid tropic) dengan sifat hujan tidak menentu (erratic rainfall), dan sumberdaya manusia tergolong dalam klaster di bawah garis kemiskinan. Kegiatan pengabdian terhadap petani lahan tegalan telah dilakukan terhadap salah satu kelompok tanai tegalan di dusun Rambitan-3, desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Kegiatan dilaksanakan secara berkala dan telah memasuki tahun ke-3 pada tahun 2019.Kelompok sasaran ditetapkan secara purposive sampling dan kegiatan dilaksanakan dengan metode diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion, FGD). Eksekusi kegiatan masih pada level demonstrasi terbatas, melalui metode kaji tindak (action research), seperti: bertanam di pekarangan (home gardening), bertenak unggas disertai penetasan dan bertanam kelapa genjah sebagai penguat teras pekarangan. Hasil kegiatan menujukkan beberapa hal spesifik sebagai berikut: (1) secara kultural kesetaraan gender dalam kelompok sasaran belum terwujud, sehingga anggota FGD harus dipisahkan berdasar jenis kelamin, (2) aktivitas pertanian masih bersifat subsisten (untuk mencukupi kebutuhan dasar pangan semata), dan (3) beraktivitas di lahan sendiri di tegalan adalah prioritas kedua, sedang aktivitas utama adalah sebagai buruh tani di lahan sawah. Kesimpulan yang dapat dikemukakan adalah: (1) inovasi bidang pertanian bagi petani tegalan harus murah dan secara instan (waktu singkat) menjawab kebutuhan dasar, (2) harus ada dukungan para pihak, dan Pemeritah Daerah untuk menginisiasi aktivitas dan (3) harus ada perubahan paradigma petani dalam usahatani lahan tegalan.
Databáze: OpenAIRE