Iman, Pendidikan, dan Pelayanan

Autor: Aripin Tambunan
Rok vydání: 2019
DOI: 10.35542/osf.io/7qj3u
Popis: Pada abad 16 dan 17 pun banyak didapati pembelengguan terhadap akal budi yang dilakukan oleh pihak Gereja. Misalnya, Galileo harus dijadikan tahanan rumah karena pandangannya tentang indera yang menipu, sehingga menghasilkan teori Heliocentris yang menggugurkan teori Geocentris yang pada waktu itu dipegang oleh gereja. Lain lagi Thomas Hobbes, ia harus menyingkir ke luar Inggris bertahun-tahun lamanya. Spinosa dikucilkan dan bahkan pernah dilempari batu, dan buku Ethicnya tidak dapat diterbitkan pada masa hidupnya. Karya Leibniz yang berjudul Nouveaux Essais tidak dapat diterbitkan hingga 50 tahun setelah kematiannya. Melihat hal-hal tersebut di atas sebenarnya sangat menyedihkan, mengingat bahwa pada mulanya agama Kristen adalah agama buku. Agama yang harus menggunakan kemampuan intelektual untuk dapat memahami berbagai-bagai macam tulisan, mulai dari kitab hukum Torah, surat-surat kiriman, surat-surat pengembalaan, kitab-kitab puisi, nubuatan dan perumpamaan. Jadi pada dasarnya, agama Kristen adalah agama yang memerlukan intelektual (pendidikan) dan bukan hanya terfokus pada iman saja. Oleh sebab itu, pada pembahasan ini akan dibahas keterkaitan antara iman, pendidikan dan pelayan.
Databáze: OpenAIRE