Popis: |
Salah satu dampak negatif dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi adalah munculnya fenomena Cyberbullying. Ditch The Label pada surveinya “The Annual Bullying Survey 2017”, mencatat lebih banyak anak muda yang mengalami cyberbullying di Instagram dari pada platform lain sebesar 42 persen, sementara WhatsApp 12 persen dari cyberbullying yang dilaporkan. Kejahatan yang dilakukan oleh pelaku cyberbullying tentunya akan meninggalkan barang bukti berupa bukti digital percakapan tentang kejahatan yang dilakukan oleh pelaku dan korban. Maka dari itu perlu adanya teknik digital forensik untuk perncarian bukti digital yang valid. Pada penelitian ini dibuat skenario kasus cyberbullying pada Instagram dan Whatsapp melalui ponsel non root. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui cara melakukan mobile forensics dengan menerapkan metode NIST Special Publication 800-101 Revision 1, dan mengetahui hasil analisis dari aplikasi MOBILEdit dan Autopsy dalam pencarian bukti digital. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bukti digital sesuai skenario yang telah dibuat tidak ditemukan semua. Percobaan menggunakan aplikasi MOBILEdit, pada instagram tidak ditemukan apapun sedangkan whatsApp hanya ditemukan stored-nya. Percobaan menggunakan aplikasi Autopsy, pada instagram ditemukannya beberapa teks berupa komentar hanya saja untuk gambar dan video tetap tidak ditemukan, sedangkan whatsApp tetap hanya ditemukan file stored-nya, teks tidak ditemukan. |