Patron-Client Relationship in Fisherman Community in Tanjung Limau Village, Kelurahan Gunung Elai Kecamatan Bontang Utara, Bontang City

Autor: Muhammad Firzan, Endang Erawan
Rok vydání: 2020
Předmět:
Zdroj: Progress In Social Development. 1:16-22
ISSN: 2722-2861
Popis: The purpose of this study is to describe and interpret the characteristics of fishermen and retainer in Tanjung Limau, to describe and interpret the comparison of the resources owned by the two, to describe and interpret their functions and roles in the fisherman-retainer relationship pattern, to describe and Interpreting the relationship patterns that exist between fishermen and punggawa. The results show that the Tanjung Limau fishermen generally still catch fish using traditional fishing gear, and use boat sizes that vary from small to large. With this variation of fishing gear, the population involved in business in this sector is stratified into several layers, such as the retainer of boat owners and fisherman laborers who operate boats. The relationship between the retainer and the fishermen's workers has three interrelated elements, namely economic relations, social relations, and political relations. From these problems can be compared the difference in resources between the two. The retainer with a higher socio-economic status uses his influence and resources to protect the worker. So that the fisherman worker feels he has a debt of gratitude to the retainer, causing the worker to always obey and obey the retainer. ABSTRAK: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menginterpretasi karakteristik para nelayan dan punggawa di Tanjung Limau, untuk menggambarkan dan menginterpretasi perbandingan sumber daya yang dimiliki oleh keduanya, untuk menggambarkan dan menginterpretasi fungsi- fungsi dan peran mereka dalam pola hubungan nelayan-punggawa, untuk menggambarkan dan menginterpretasi pola-pola hubungan yang terjalin antara para nelayan dan punggawa, Hasil penelitian menunjukkan bahwa Masyarakat nelayan Tanjung Limau pada umumnya masih menangkap ikan dengan alat tangkap tradisional, serta menggunakan ukuran perahu yang bervariasi dari ukuran yang kecil hingga ukuran yang besar. Dengan adanya variasi alat tangkap tersebut maka penduduk yang terlibat dalam usaha pada sektor ini terstratifikasi ke dalam beberapa lapisan seperti, punggawa pemilik kapal dan buruh nelayan yang mengoperasikan kapal. Hubungan antara sang punggawa dan para buruh nelayan memiliki tiga unsur yang saling berkaitan yaitu hubungan ekonomi, hubungan sosial dan hubungan politik. Dari permasalahan tersebut bisa dibandingkan perbedaan sumber daya diantara keduanya. Sang punggawa dengan status sosial-ekonominya yang lebih tinggi menggunakan pengaruh dan sumber dayanya untuk menyediakan perlindungan-perlindungan terhadap si buruh. Sehingga si buruh nelayan merasa memiliki hutang budi terhadap sang punggawa menyebabkan si buruh selalu patuh dan taat kepada sang punggawa.
Databáze: OpenAIRE