NAHDLATUL ULAMA PONOROGO MOVEMENT IN SHARIA ECONOMY DEVELOPMENT
Autor: | Luthfi Hadi Aminuddin, Isnatin Ulfah |
---|---|
Rok vydání: | 2022 |
Zdroj: | Kodifikasia. 16:89-110 |
ISSN: | 2527-9254 1907-6371 |
DOI: | 10.21154/kodifikasia.v16i1.3914 |
Popis: | Gerakan NU dalam membangun usaha ekonomi berbasis syari’ah mengalami pasang surut. Tulisan ini bertujuan untuk mengungkap gerakan sosial PCNU Ponorogo dalam pengembangan ekonomi syariah melalui pendirian PT. Karya Bintang Swalayan. Dengan pendekatan gerakan sosial, penelitian ini menemukan bahwa latarbelakang gerakan sosial kemandirian ekonomi PCNU Ponorogo diilhami oleh semangat para mu’assis/ pendiri NU yang mendirikan Nahdlatut Tujjar sebagai basis gerakan dan perjuangan di NU. Gerakan sosial tersebut dilaksanakan melalui dua tahap; framing dan mobilisasi. Proses framing dimulai dari adanya sebuah ide dasar kemandirian ekonomi dari Rais Syuriah, KH. Imam Sayuti yang disampaikan kepada Ketua PCNU Ponorogo, Fatchul Aziz, dan pada tahap berikutnya di sampaikan kepada pengurus NU yang lain. Sedangkan pada tahapan mobilisasi dilaksanakan dengan penuangan gagasan kemandirian ekonomi pada kegiatan Konferensi Cabang PCNU Ponorogo pada tanggal 15 Februari 2015 di PP. Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo dan Musyawarah Kerja Cabang I pada tanggal 15 Juni 2015 di PP. Al-Islam Joresan Mlarak Ponorogo. Tahapan ini dalam perspektif teori gerakan sosial dikenal pada tahapan formalisasi gagasan/ide pokok kemandirian ekonomi NU Ponorogo. Sedangkan tahapan pelembagaan gagasan kemandirian ekonomi NU Ponorogo terjadi pada saat di bentuknya tim ekonomi untuk mendirikan Bintang Swalayan. Tahapan dimulai dari penjualan saham hingga pada kegiatan grand opening Bintang Swalayan. Sedangkan dampak dari gerakan sosial kemandirian ekonomi bisa diklasifikasikan pada dampak secara finansial maupun non finasial. [The NU movement to build a sharia-based economic business has had its ups and downs. This paper aims to reveal the social movement of PCNU Ponorogo in the development of the sharia economy through the establishment of PT. Supermarket Star Works. By a social movement approach, this study finds that the background of the PCNU Ponorogo social movement for economic independence was inspired by the spirit of the mu'assis/NU founders who founded Nahdlatut Tujjar as the basis for the movement and struggle at NU. The social movement was carried out in two stages; framing and mobilization. The framing process started from the existence of a basic idea of economic independence from Rais Syuriah , KH. Imam Sayuti conveyed to the Chair of the PCNU Ponorogo, Fatchul Aziz, and in the next stage, to other NU administrators. Meanwhile, at the mobilization stage, it was carried out by pouring out the idea of economic independence at the Ponorogo PCNU Branch Conference on February 15, 2015, in PP. Darul Huda Mayak Tonatan Ponorogo and Branch I Working Meeting on 15 June 2015 in PP. Al-Islam Joresan Mlarak Ponorogo. This stage in the perspective of social movement theory is known as the stage of formalizing the main ideas of NU Ponorogo's economic independence. Meanwhile, the stage of institutionalizing the idea of NU Ponorogo's economic independence occurred when an economic team was formed to establish Bintang Swalayan. The stages start from selling shares to the grand opening of Bintang Swalayan. Meanwhile, the impact of the social movement on economic independence can be classified into financial and non-financial impacts] |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |