REVOLUSI KARAKTER DAN BUDAYA KERJA APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) MELALUI PENGUATAN DIMENSI RELIGIUSITAS

Autor: Yayat Supriatna
Rok vydání: 2017
Zdroj: Jurnal Ilmu Administrasi: Media Pengembangan Ilmu dan Praktek Administrasi. 14:280-299
ISSN: 2614-2597
1829-8974
DOI: 10.31113/jia.v14i2.121
Popis: Karakter dan budaya kerja ASN sedang mengalami degradasi berkelanjutan. Perlu sebuah upaya revolutif untuk mengubahnya. Upaya revolutif dianggap sebagai suatu cara paling tepat untuk menjawab segala persoalan yang berkaitan dengan ASN saat ini. Upaya tersebut merupakan salah satu bagian dari pengejawantahan Nawacita Bangsa yaitu melakukan revolusi karakter bangsa. Revolusi karakter ASN berarti perubahan radikal dalam cara berfikir dan merasa yang diterjemahkan dalam perilaku dan tindakan nyata, baik perilaku politik, ekonomi, pendidikan, sosial kemasyarakatan, maupun perilaku kerja dalam menjalankan tugas, fungsi dan kewenangannya. Revolusi ini berpijak pada perubahan mindset sebagai syarat untuk adanya perubahan cultureset . Revolusi budaya kerja ASN merupakan perubahan positif radikal terhadap pemahaman, sikap dan perilaku yang diterapkan oleh ASN ketika melaksanakan pekerjaan dalam suatu institusi. Karakter erat kaitannya dengan budaya kerja. Keduanya saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Pernyataan dari penelitian ini adalah bahwa revolusi karakter dan budaya kerja dapat terwujud melalui penguatan dimensi religiusitas yang ada dan tumbuh pada setiap diri ASN. Penelitian ini memakai pendekatan qualitative-descriptive researc h dengan teknik pengumpulan data studi dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa penguatan religiusitas mencakup seluruh penguatan terhadap dimensi keagamaan pada diri manusia yang meliputi keyakinan ( belief ), praktik ( practice), perasaan atau penghayatan ( feeling), pengalaman ( experience), pengetahuan ( knowledge ), dan dampak ( effects ). Pendekatan untuk merevolusi karakter dan budaya kerja ASN melalui: pertama, pembangunan budaya religius pada diri ASN dan pada sistem kerja institusinya; kedua, internalisasi nilai-nilai religiusitas pada diri ASN dengan cara keteladanan ( modelling ), studi kasus ( problem based learning ), dan penguatan nilai ( values strengthening ).
Databáze: OpenAIRE