PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN TINGKAT KESIAPAN DIGITALISASI PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI PERSPEKTIF PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK WILAYAH PERBATASAN

Autor: Deri Wulandari, Rismauli Manulang, Bella Ghia Dimmera, Silvester Silvester, Pebria Dheni Purnasari
Rok vydání: 2022
Zdroj: Sebatik. 26:725-731
ISSN: 2621-069X
1410-3737
DOI: 10.46984/sebatik.v26i2.1977
Popis: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengembangkan instrumen pengukuran tingkat kesiapan digitalisasi pembelajaran sekolah dasar yang ditinjau dari perspektif pendidik dan peserta didik di wilayah perbatasan mengingat alat ukur tingkat kesiapan digitalisasi pembelajaran belum ada sehingga solusi atau tindakan untuk mengentaskan ketertinggalan dan memeratakan digitalisasi pembelajaran masih sulit dilakukan. Sasaran utama dalam pengembangan instrumen ini adalah menciptakan alat ukur yang akurat sehingga dapat digunakan sebagai acuan evaluasi sekolah dalam merancang program pembelajaran berbasis digital. Menjawab dan mengikuti perkembangan zaman yang kian pesat seiring dengan pesatnya perkembangan digitalisasi. Pengembangan instrumen pengukuran tingkat kesiapan digitalisasi pembelajaran di jenjang sekolah dasar menjadi langkah awal bagi sekolah dalam pemerataan digitalisasi pendidikan. Penelitian ini dilakukan dengan mengusung konsep penelitian pengembangan. Lokasi dari penelitian ini adalah sekolah dasar yang berjumlah 4 sekolah dengan tingkat akreditasi yang berbeda yakni akreditasi A, akreditasi B, Akreditasi C, dan tidak terakreditasi. Data dikumpulkan melalui observasi, angket terbuka, wawancara dalam FGD. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Hasil analisis ini selanjutnya dikembangkan menjadi prototype awal yang selanjutnya diuji kelayakannya oleh 6 pakar. Berdasarkan hasil penelitian, ruang lingkup pengembangan instrumen menyasar pada kesiapan sekolah dengan ditandai adanya fasilitas penunjang pembelajaran digitalisasi, kompetensi guru serta kesiapan guru yang meliputi kemampuan guru dalam merancang, mengelola, dan mengevaluasi penggunaan digitalisasi, dan yang terakhir adalah pengalaman belajar siswa. Ruang lingkup tersebut menjadi gambaran utama di sebuah sekolah apakah sekolah tersebut dapat dikategorikan siap dalam memberikan pembelajaran berbasis digital.
Databáze: OpenAIRE