UPAYA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, DAN PERDAGANGAN (DISKUMDAG) KOTA BATU DALAM MEMBERDAYAKAN PELAKU USAHA KECIL MENENGAH (UKM) PRODUK TUJUAN EKSPORT

Autor: Mitha Mawar Nia Bella, Tia Subekti, Ruth Agnesia Sembiring
Rok vydání: 2020
Zdroj: Journal of Governance Innovation. 2:83-92
ISSN: 2657-1714
2656-6273
DOI: 10.36636/jogiv.v2i2.384
Popis: Usaha Kecil Menengah merupakan pilar penting dalam menyokong ekonomi masyarakat menengah kebawah. Setiap daerah di Indonesia memiliki UKM namun hanya sedikit yang mampu memiliki kualitas ekspor. Produk lokal yang disajikan dalam bentuk UKM kerap kalah bersaing dengan produk dari industry skala besar atau bahkan kalah bersaing dengan produk impor. Hal ini tentunya menjadi ancaman bagi kelangsungan ekonomi masayarakat menengah kebawah mengingat peluang pasar global hari ini sulit untuk membendung arus impor dari negara lain. Salah satu upaya yang bisa digunakan untuk memepertahankan UKM adalah melakukan peningkatan kualitas UKM dengan standar ekspor. Hal ini yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Batu. Kota Batu memiliki UKM sebanyak 365 UKM yang tersebar pada 3 kecamatan. Kondisi ini menunjukkan bagaimana UKM telah menjadi penopang ekonomi masyarakat Batu. Penelitian ini melihat “Bagaimana Upaya Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu dalam Memberdayakan Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) Produk Tujuan Ekspor?”.Penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pembangunan dengan pendekatan self help dan technocratic dan juga konsep pemberdayaan masyarakat. Hasilnya, pertama, Pemerintah Kota Batu melakukan pembangunan UKM dengan pendekatan teknokratik dengan melalui program KITE IKM (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor Industri Kecil Menengah). Pendekatan teknokratik bersifat vertical dan memposisikan pemerintah sebagai konsultan. Kedua, pemerintah memberikan pelatihan, pendampingan, dan pemebrian fasilitas. Namun, dari total 365 UKM hanya 9 UKM yang bisa melakukan eksport. Ketiga, kendala utama yang dihadapi adalah belum terpenuhinya standar kualiatas ekspor.
Databáze: OpenAIRE