PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK DAN HORMON GIBERELIN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard.)
Autor: | Meiliana Friska Friska, Rizky Amnah, Siti Hardianti Wahyuni |
---|---|
Rok vydání: | 2022 |
Zdroj: | J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian. 5 |
ISSN: | 2599-2872 2549-8150 |
DOI: | 10.35334/jpen.v5i1.2283 |
Popis: | Watermelon (Citrullus vulgaris Schard.) is a fruit plant that grows vines. One of the horticultural crops that have a relatively high selling value is watermelon, so it is widely cultivated by the community. One of the obstacles in watermelon cultivation is the decreasing level of soil fertility and the supply of organic matter in the soil (N, P and K). Nutrients N, P, and K are essential nutrients for plants and at the same time become limiting factors for plant growth. Gibberellins as a growth hormone in plants are very influential on genetic traits (genetic dwarfism), flowering, irradiation, parthenocarpy, mobilization of carbohydrates during germination and other physiological aspects. The method in this study was a factorial randomized block design with two factors and three replications. The first factor is the dose of NPK fertilizer: 20 g (N1), 30 g (N2) and 40 g (N3). The second factor is the concentration of gibberellins, namely: 0 ppm (G0), 100 ppm (G1), 200 ppm (G2), and 300 ppm (G3). The results showed that the NPK single treatment had a significant effect on the observed parameters of tendril length, fruit weight and fruit color. The single result of gibberellin hormone treatment did not show any significant difference to all observational parameters. The best treatment was found in N3 (40 g/plant) on the parameters of tendril length, fruit number and fruit weight, while the best treatment combination was N3G2 (40 g/plant and 200 ppm gibberellins) on fruit weight parameters.Key words: Gibberellin, NPK, Watermelon (Citrullus vulgaris Schard.)ABSTRAK Semangka (Citrullus vulgaris Schard.) merupakan tanaman buah yang tumbuh merambat. Salah satu tanaman hortikultura yang memiliki nilai jual relatif tinggi adalah tanaman semangka, sehingga dibudidayakan secara luas oleh masyarakat. Salah satu kendala dalam usaha budidaya semangka adalah menurunnya tingkat kesuburan tanah dan persediaan bahan organik yang ada dalam tanah. Hara N, P, dan K merupakan hara esensial bagi tanaman dan sekaligus menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman. Giberelin sebagai hormon tumbuh pada tanaman sangat berpengaruh pada sifat genetik (genetic dwarfism), pembungaan, penyinaran, partenokarpi, mobilisasi karbohidrat selama perkecambahan (germination) dan aspek fisiologi lainnya. Metode dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk NPK, yaitu: 20 g (N1), 30 g (N2) dan 40 g (N3) per tanaman. Faktor kedua adalah konsentrasi hormon giberelin, yaitu: 0 ppm (G0), 100 ppm (G1), 200 ppm (G2), dan 300 ppm (G3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tunggal NPK terdapat adanya pengaruh nyata terhadap parameter pengamatan panjang sulur, bobot buah dan warna buah. Hasil tunggal perlakuan hormon giberelin tidak menunjukkan adanya beda nyata terhadap seluruh paramater pengamatan. Perlakuan terbaik terdapat pada N3 (40 g/ tanaman) pada parameter panjang sulur, jumlah buah dan bobot buah sedangkan kombinasi perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan N3G2 (40 g/ tanaman dan 200 ppm giberelin) pada parameter bobot buahKata kunci: Hormon Giberelin, Pupuk NPK, Semangka (Citrullus vulgaris Schard.). |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |