Popis: |
Sampah plastik merupakan sumber sekunder dari mikroplastik. Ukuran mikroplastik yang sangat kecil dapat menyerupai plankton dan mikroorganisme lainnya, sehingga berpotensi termakan oleh biota laut yang bersifat pasif seperti kerang. Mikroplastik yang terkandung dalam biota akan terakumulasi dan menyebabkan berbagai macam dampak. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa dan mengidentifikasi mikroplastik pada kerang Kijing ( Pilsbryoconcha exilis ) di Sungai Perancak, Bali. Analisa dan identifikasi dilakukan dengan 4 tahapan, yaitu preparasi sampel, perlakuan hidrogen peroksida, pemisahan massa jenis dan identifikasi mikroplastik secara visual. Hasil dari penelitian ini, ditemukan mikroplastik jenis fiber dan film pada sampel kerang. Mikroplastik jenis fiber paling banyak ditemukan pada sampel dibandingkan mikroplastik jenis film. Plastik waste is a secondary source of microplastics. The very small size of microplastics can resemble plankton and other microorganisms, so that they have the potential to be eaten by passive marine biota such as shellfish. Microplastics contained in biota will accumulate and cause various kinds of impacts. This research was conducted to analyze and identify microplastics in shellfish ( Pilsbryoconcha exilis ) in the Perancak River, Bali. Analysis and identification were carried out in 4 stages, namely sample preparation, hydrogen peroxide treatment, density separation and visual identification of microplastics. The results of this study, found microplastic types of fiber and film in the shell samples. Fiber type microplastics are mostly found in samples compared to film type microplastics. |