PEMBUATAN SERBUK KARBON AKTIF DARI LIMBAH BAMBU SEBAGAI PENYANGGA KATALIS LOGAM DALAM SINTESIS BIOFUEL SECARA FISCHER-TROPSCH

Autor: Endah Kusuma Rastini
Rok vydání: 2018
Zdroj: Indonesian Chemistry and Application Journal. 2:19
ISSN: 2549-2314
DOI: 10.26740/icaj.v2n1.p19-25
Popis: Sintesis Fischer-Tropsch merupakan rute alternatif untuk konversi biomassa menjadi bahan bakar cair yang cukup menjanjikan karena produk biofuel yang dihasilkan memiliki karakteristik identik dengan bahan bakar fosil. Biomassa dikonversi menjadi gas sintesis (CO dan H 2 ) melalui polimerisasi menjadi hidrokarbon rantai panjang (wax) dan selanjutnya dipotong-potong melalui proses perengkahan menghasilkan hidrokarbon rantai pendek (C 5 -C 12 ) yang merupakan biofuel. Penggunaan karbon aktif sebagai penyangga dapat menghasilkan biofuel secara langsung. Penelitian ini bertujuan karakterisasi serbuk karbon aktif sebagai penyangga katalis logam yang akan digunakan dalam sintesis Fischer-Tropsch dan memanfaatkan limbah bambu sebagai sumber karbon aktif. Pembuatan karbon aktif dari bambu ini dilakukan dengan kombinasi aktivasi Karbonisasi-H 3 PO 4 (A), Karbonisasi-H 3 PO 4 -Steam (B). Bambu dikecilkan ukurannya, dikeringkan dan diarangkan pada 500 0 C dengan aliran gas nitrogen dalam reaktor karbonisasi, diserbukkan, selanjutnya diaktivasi dengan H 3 PO 4 85% dan dicuci sampai pH netral. Setelah pengeringan, sampel difungsionalisasi dengan HNO 3 65%, dinetralkan, dikeringkan dan dikalsinasi pada 700 0 C. Struktur kristal pada karbon aktif dianalisa menggunakan XRD. Karbon aktif hasil berbagai urutan aktivasi memiliki profil XRD yang identik dan sudah menunjukkan spektra khas untuk karbon aktif. Karbon aktif yang dihasilkan sudah sesuai dengan struktur kristal berdasarkan sudut difraksi hasil analisis XRD. Aktivasi karbon yang diawali dengan steam kemudian ditreatment dengan asam fosfat (B) menunjukkan hasil yang lebih baik dalam hal terbentuknya gugus fungsi oksigen. Spektra gugus fungsi alkohol, fenol, karbonil, karboksilat muncul dengan intensitas yang cukup besar dibandingkan perlakuan aktivasi tanpa menggunakan steam. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi aktivasi fisik (steam) dan aktivasi kimia (asam fosfat) meningkatkan terbentuknya gugus fungsi oksigen dibandingkan proses fungsionalisasi menggunakan asam nitrat saja.
Databáze: OpenAIRE