Popis: |
Industri makanan olahan merupakan salah satu sektor penyumbang devisa terbesar dari ekspor industri pengolahan, namun akumulasi volume ekspornya sepanjang tahun 2018 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis potensi ekspor makanan olahan Indonesia serta faktor determinan permintaannya di pasar non-tradisional Afrika. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data cross section 10 negara tujuan ekspor (Afrika Selatan, Ghana, Kenya, Libya, Madagaskar, Mauritius, Mesir, Nigeria, Sierra Leone, dan Uganda) dan data time series selama 9 tahun (2010 – 2018). Metode analisis yang digunakan adalah gravity model . Analisis gravity model menunjukkan bahwa faktor determinan yang mempengaruhi ekspor makanan olahan Indonesia ke pasar non-tradisional Afrika adalah nilai tukar negara tujuan terhadap US$ dan harga ekspor di negara tujuan. Kata Kunci: gravity model, perdagangan bilateral, industri pengolahan Abstract. The processed food industry is one of the most significant sources of foreign exchange in processing industry exports, however, the accumulation of the export volume has decreased throughout 2018 over the preceding year. This study aims to determine the potency of Indonesia's processed food exports and its determinant factors in Africa's non-traditional market demand. This research used secondary data, which are cross-section data of 10 export target countries (South Africa, Ghana, Kenya, Libya, Madagascar, Mauritius, Egypt, Nigeria, Sierra Leone, and Uganda) and time-series data within the time from 2010-2018. The data analyzed by the gravity model. The gravity model indicated the factors determining Indonesia's processed food exports to non-traditional markets in Africa were the exchange rate of the target countries to US$ and the target countries' costs on exports. Keywords: gravity model, bilateral trade, processing industry |