Identifikasi Sebaran Tanaman Kemiri Berbasis Pola Agroforestri di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia

Autor: Andi Khairil A.Samsu, Andi Nurul Mukhlisa, Andi Ayu Nurnawati
Rok vydání: 2022
Předmět:
Zdroj: Agro Bali : Agricultural Journal. 5:177-186
ISSN: 2655-853X
DOI: 10.37637/ab.v5i1.866
Popis: Kombinasi komponen kehutanan dan komponen pertanian pada suatu pengelolaan secara intensif dikenal dengan istilah agroforestri yang dapat bermanfaat bagi kelestarian lingkungan dan meningkatkan produktivitas dengan hasil panen beragam. Kemiri merupakan tanaman agroforestri rempah yang bermanfaat. Kabupaten Maros merupakan daerah penghasil kemiri di Sulawesi Selatan sejak tahun 1960-an. Tanaman kemiri di Kabupaten Maros tersebar di beberapa kecamatan. Kurangnya informasi terkait luasan dan sebaran tanaman kemiri di Kabupaten Maros mengindikasikan banyak perbedaan data terkait produksi tanaman kemiri sehingga diperlukan informasi yang dapat menunjang sebaran dan luasan dari tanaman kemiri. Penelitian ini menggunakan interpretasi citra dengan metode delineasi visual secara manual pada citra sentinel-2A dengan melakukan pengamatan terhadap kenampakan serupa yang kemudian dipadukan dengan metode ground check point untuk mendapatkan ketelitian informasi dalam interpretasi citra terhadap tanaman kemiri serta metode analisis deskriptif kualitatif untuk menggambarkan informasi komponen agroforestri dengan cara pengamatan langsung terhadap objek tanaman kemiri di lapangan. Hasil interpretasi citra Sentinel-2a dan pengamatan langsung di tiga kecamatan yaitu Cenrana, Camba dan Mallawa menunjukkan bahwa Kecamatan Mallawa memiliki luas lahan kemiri yang lebih besar yaitu 507,08 ha, dengan persentase pola agroforestri sebesar 18,10% dan monokultur sebesar 43,16% dari luasan kemiri di 3 kecamatan, kemudian luas lahan kemiri Kecamatan Camba sebesar 238, 04 ha, dengan persentase pola agroforestri 7,61% dan monokultur 21,15% dari luasan kemiri di 3 kecamatan, selanjutnya luas lahan kemiri di Kecamatan Cenrana yaitu 82,60 ha dengan pola agroforestri sebesar 5,79% dan monokultur sebesar 4,19% dari luasan kemiri di 3 kecamatan.
Databáze: OpenAIRE