PENGUATAN MODAL SOSIAL KELEMBAGAAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PERDESAAN DI PANTAI UTARA DAN PANTAI SELATAN
Autor: | Mursid Zuhri |
---|---|
Rok vydání: | 2020 |
Zdroj: | Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah. 18:121-130 |
ISSN: | 2548-463X 1412-9833 |
Popis: | Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari peran modal sossial pada aktivitas nelayan miskin, jaringan sosial masyarakat nelayan, kelembagan yang dibangun terutama kelembagaan ekonomi, serta menyusun gambaran model pengembangan kelembagaan untuk pemberdayaan nelayan miskin di Kabupaten Kebumen, Kabupaten Brebes, Kota Pekalongan, Kabupaten Batang dan Kabupaten Rembang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian mixed method kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) Modal alam (natural capital) pada sebelas desa sampel berupa pesisir dan lautan, dan mayoritas penduduk berpendidikan formal Sekolah Dasar (SD) dan sebagian tidak tamat SD serta berpendapatan rendah. (b) Interaksi yang lancar didukung hubungan sosial berdasarkan ikatan ketetanggaan, kekerabatan, dan keagamaan (c) Desa yang memiliki modal sosial yang paling kuat adalah Desa Tasikagung, kemudian disusul Desa Klidang Lor Kota Pekalongan, Celong Kedawung Kabupaten Batang dan Pasir Kabupaten Kebumen. Pada masyarakat desa yang memiliki modal sosial yang relatif kuat maka tingkat kesejahteraaan masyarakat cenderung tinggi dan proses transformasi sosial-ekonominya berlangsung lebih cepat. (d) Implementasi program belum mampu menjangkau warga miskin, yang semakin tidak berdaya; tidak terjadi transfer daya, karena program lebih dimanfaatkan oleh golongan masyarakat yang lebih mampu dan berpengaruh; transfer daya hanya terjadi di tingkat kelembagaan lokal yang didominasi oleh kalangan dekat kekuasaan; dan relatif tidak terjadi proses belajar sosial, karena kegiatan program lebih bernuansa ekonomis. (e) Kekuatan budaya nonmaterial atau modal sosial menjadi faktor penting mengapa masyarakat di sebelas desa sampel hinga sekarang masih bisa bertahan. Makna terbentuknya rasa saling percaya (mutual trust) adalah hasil interaksi yang melibatkan (paling tidak antar tiga) anggota masyarakat dalam suatu kelompok ketetanggaan, asosiasi tingkat dukuh, organisasi tingkat desa, dan berkembangnya sistem jaringan sosial hingga melintasi batas desa. (f) Program pemberdayaan dipengaruhi oleh kekuatan modalsosial yang dibangkitkan oleh sejumlah tata nilai (komposit) yang membentuk jaringan mutual trust, mutual respect dan mutual benefit. Rekomendasi yang dapat diberikan : (a) penguatan modal sosial seperti rasa malu/harga diri, empati, kejujuran, amanah, altruism, bervisi ke depan dan rasional menjadi penting diperhatikan; sedangkan untuk penggerak kemajuan material adalah kerja keras dan rajin, hemat, gandrung inovasi, menghargai prestasi kerja, bervisi ke depan, dan rasional. b) pemberdayaan masyarakat pedesaan terutama warga nelayan miskin melalui penguatan modal sosialnya perlu diletakk an dalam kerangka transformasi atau pembangunan masyarakat pedesaan secara berkelanjutan (c) pengembangan wilayah pesisir harus memperhatikan hubungan sosial dalam masyarakat nelayan, agar tidak mengarah pada polarisasi sosial. (d) faktor kepemimpinan 122 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 18 Nomor 1 – Juni 2020 desa, dan petugas penyuluh menjadi penting untuk keberlanjutan sebuah program pemberdayaan dalam memberikan pembinaan untuk usaha ekonomi produktif masyarakat nelayan baik berupa pembinaan teknis maupun manajemen usaha. (e) perlu “pembinaan” pasca program oleh instansiyang berkompeten; (f) perlunya pemberdayaan masyarakat miskin lewat peningkatan koordinasi antar lembaga penanggulangan kemiskinan. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |