Perancangan Sistem Monitoring Dan Pengujian Ketahanan Baterai Recloser/Motorize Berbasis Scada
Autor: | Bagus Dwi Ariyanto, Moethia Faridha |
---|---|
Rok vydání: | 2023 |
Zdroj: | Jurnal EEICT (Electric Electronic Instrumentation Control Telecommunication). 6 |
ISSN: | 2615-2169 2654-4296 |
Popis: | Pada jaringan distribusi 20 kV terdapat suatu pengaman proteksi apabila terjadi gangguan pada jaringan distribusi tenaga listrik. Peralatan proteksi tersebut diantaranya yaitu LBS Motorize, Recloser dan PMT. Peralatan tersebut harus dijaga kehandalannya guna menjaga kontinuitas distribusi tegangan listrik. Oleh karena itu diperlukan backup catudaya yang handal untuk menjaga peralatan proteksi selalu ready apabila terjadi gangguan jaringan distribusi 20 kV. Saat ini di PT PLN UP2D Kalimantan Selatan dan Tengah kehandalan backup catudaya di Motorize dan recloser dalam kondisi tidak baik. Hal itu dikarenakan beberapa aspek yaitu baterai hilang, drop/menurunnya kualitas baterai dan baterai sobek. Untuk melakukan pengecekan dan pengujian kondisi baterai petugas harus datang ke lokasi Motorize/recloser, yang tentunya pekerjaan tersebut memerlukan effort waktu dan tenaga yang cukup besar dikarenakan total aset yang banyak juga luasnya wilayah kerja. Sedangkan untuk menjaga kehandalan peralatan proteksi sangat diperlukan backup catudaya yang handal. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk dapat membuat alat yang dapat memonitoring kondisi baterai jarak jauh dengan teknologi SCADA serta dapat mengetahui kinerja alat uji dan monitoring baterai jarak jauh berbasis SCADA. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yaitu alat ini dirancang untuk monitoring kondisi baterai baik itu baterai hilang maupun drop serta alat ini dirancang untuk dapat menguji ketahanan baterai otomatis. Relay timer akan memutus tegangan charger baterai setiap 3 hari sekali selama 30 menit untuk melakukan pengujian baterai. Apabila baterai menunjukkan tegangan 21 VDC maka LVD akan mengirimkan perintah 1(satu) ke modul N4D8B08 sehingga akan terbaca di SCADA bahwa baterai drop. Dan ketika charger tidak bekerja maka akan terbaca 0(Nol) pada modul N4D8B08 yang artinya charger mal fungsi. Ketika baterai tidak berada pada tempatnya maka limit switch akan mengirim perintah 1(satu) ke Modul N4D8B08 sehingga akan terbaca Baterai hilang. Hasil dari penelitian yaitu Alat monitoring tegangan ini jika dibandingkan dengan alat ukur Avometer pengukuran tegangan baterai yaitu hanya selisih tegangan 0,17 Volt dengan presentasi error tegangan yaitu 0,9998 %. Sedangkan waktu pengiriman data diperoleh delay waktu pengiriman data antara RTU (remote terminal unit) dengan SCADA yaitu delay 0,001 detik. Komunikasi data SCADA realtime. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |