Cemaran Bakteri dan Residu Antibiotika Daging Babi di Pasar Tradisional Kecamatan Abiansemal dan Kuta Kabupaten Badung
Autor: | I Nengah Kerta Besung, I Made Arthawan, Hapsari Mahatmi |
---|---|
Rok vydání: | 2021 |
Předmět: | |
Zdroj: | Buletin Veteriner Udayana. :137 |
ISSN: | 2477-2712 2085-2495 |
DOI: | 10.24843/bulvet.2021.v13.i02.p04 |
Popis: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat cemaran bakteri dan residu antibiotik daging babi, serta memberi gambaran penanganan daging yang dijual di pasar tradisional di Kecamatan Abiansemal dan Kuta, Badung. Penelitian ini merupakan studi cross-sectional menggunakan kuisioner dan pengujian cemaran bakteri dan residu antibiotik daging babi. Data kuisioner dan sampel daging dikumpulkan dari 26 penjual dari 8 pasar tradisional, selanjutnya data dianalisis secara deskriptif. Uji cemaran bakteri dilakukan dengan menghitung nilai Total Plate Count, Coliform, Escherichia coli, Salmonella sp, Staphylococcus aureus, dan Campylobacter sp. Uji residu antibiotik dilakukan dengan metode tapis secara bioassay terhadap antibiotik tetrasiklin dan penisilin. Hasil menunjukkan nilai rerata Total Plate Count 3,7 x 105 dengan kisaran 7,3 x 103 - 1,5 x 106 koloni/gram. Rerata Coliform dan Escherchia coli adalah 1,3 x 105 dan 2,1 x 104 dengan kisaran 1,1 x 103 - 4,4 x 105 koloni/gram dan 4,5 x 101 - 9,7 x 104 koloni/gram. Cemaran Staphylococus aureus adalah negatif hingga 2 x 101 koloni/gram. Cemaran Salmonella sp dan Campylobacter sp. adalah negatif. Residu antibiotik tetrasiklin dan penisilin masing-masing sebesar 15,38% dan 11,54% dari seluruh sampel daging babi. Tingkat pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap penanganan dan sanitasi daging adalah 50% responden kategori cukup dan 50% kategori kurang paham dan kurang sadar tentang sanitasi. Faktor yang mempengaruhi tingkat cemaran bakteri yaitu tindakan praktik higiene dan sanitasi penjual daging babi yaitu 7,7% kategori baik, 80,8% kategori cukup dan 11,5% dengan kategori kurang. Disimpulkan bahwa daging babi di pasar tradisional Kecamatan Abiansemal dan Kuta Kabupaten Badung tercemar bakteri dan mengandung residu antibiotik, serta dilihat dari aspek kesehatan masyarakat veteriner tidak layak untuk dikonsumsi. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |