Popis: |
Limbah serbuk kayu di Indonesia saat ini sangatlah banyak, dan bila dibiarkan serbuk kayu tersebut akan membusuk yang akan berdampak pada pencemaran lingkungan. Salah satu cara untuk mengurangi pencemaran tersebut adalah dengan memanfaatkan serbuk kayu sebagai bahan dalam pembuatan papan partikel. Selain menggunakan sebuk kayu, dalam pembuatan papan partikel ini membutuhkan perekat agar partikel-partikel serbuk kayu terikat satu sama lainnya, dan perekat yang akan digunakan adalah tanin dari kulit kayu bakau. Penggunaan tanin ini diharapkan bisa menjadi alternative perekat yang ramah lingkungan. Pembuatan papan partikel ini dilakukan dengan persiapan bahan baku terlebih dahulu, yaitu mengekstrak tanin dari kulit kayu bakau menggunakan pelarut berupa etanol 96% dengan suhu 70oC selama 3 jam. Setelah itu dilanjutkan dengan proses pembuatan papan partikel dengan cara mencampur secara rata antara serbuk kayu dan tanin dengan variasi 20%, 25%, 30%, 35%, dan 40% yang sebelumnya telah dicampur dengan formaldehid sebanyak 2% dari berat serbuk kayu untuk selanjutnya dilakukan pengepresan dengan suhu kempa 125oC, 150oC, 175oC, 200oC, dan 225oC. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengempaan dengan suhu 150oC diperoleh nilai maksimal untuk MOR sebesar 10,4322 kgf/cm2 dan pada penambahan tanin sebesar 30% diperoleh nilai maksimal untuk MOR sebesar 8,009 kgf/cm2, namun nilai tersebut belum sesuai dengan SNI |