Popis: |
Keberhasilan manajemen perkawinan pada kambing pernakan etawah (PE) yang mengalami symptom anestrus postpartum merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan peternak untuk meningkatkan produksi selama masa hidup induk. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh induksi berahi menggunakan paparan laserpunktur atau injeksi PGF2α terhadap karakteristik berahi dan angka kebuntingan induk kambing PE dengan anestrus postpartum. Induksi berahi dilakukan terhadap 30 induk kambing PE dewasa dengan paparan laserpunktur 10 detik (LS10, n=10) dan 15 detik (LS15, n=10) setiap paparan selama tiga hari berturut-turut pada 17 titik reproduksi, atau diinjeksi dengan PGF2α (n=10). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan (P>0,05) jumlah induk yang menunjukkan berahi (80%, 70% dan 80%), saat terjadinya berahi (98,95±48,35 jam, 119,92±55,66 jam dan 127,64±104,48 jam), lama berahi (38,4±6,36 jam, 34,00±8,72 jam dan 40,64±5,57 jam) dan angka kebuntingan (87,5%, 55,7% dan 87,5%), berturut-turut untuk kelompok LS10, LS15 dan PGF. Kesimpulannya adalah dimungkinkan untuk melakukan induksi berahi pada induk kambing PE anestrus postpartum dengan paparan laserpunktur atau injeksi PGF2α. Protokol tersebut menghasilkan angka kebuntingan 55,7% sampai 87,5%. |