Respon Hujan Lebat dan Kenaikan Tinggi Muka Laut Terhadap Prediksi Luasan Banjir Rob di Semarang (Studi Kasus Tanggal 3 – 5 Desember 2018)
Autor: | Bayu Edo Pratama, Aries Kristianto, Usman Efendi |
---|---|
Rok vydání: | 2021 |
Zdroj: | Jurnal Kelautan Nasional. 16:157 |
ISSN: | 2615-4579 1907-767X |
DOI: | 10.15578/jkn.v16i3.9634 |
Popis: | Wilayah pesisir merupakan lingkungan yang menyimpan beragam kekayaan hayati dan non hayati. Disisi lain, wilayah pesisir juga memiliki kerentanan bencana alam yang tinggi, salah satunya adalah banjir pesisir atau banjir rob. Banjir rob disebabkan akibat kenaikan Tinggi Muka Laut (TML) sehingga menggenangi daerah rendah di sekitar pantai. Luas wilayah yang tergenang banjir rob semakin bertambah apabila bersamaan dengan terjadinya hujan lebat. Salah satu wilayah di Indonesia yang rentan terhadap dampak banjir rob adalah kota Semarang. Banjir rob menyebabkan kualitas lingkungan dan kehidupan masyarakat di wilayah pesisir menurun drastis. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi banjir rob berbasis model Hidrodinamika LISFLOOD FP di pesisir Semarang. LISFLOOD FP menggunakan pendekatan difusi gelombang persamaan St Venant dengan data raster Digital Elevation Model (DEM) sebagai domain serta data detail aliran air untuk menyimulasikan dinamika banjir. Model LISFLOD FP menggunakan data prediksi tinggi muka laut dari model Delft3D dan prediksi intensitas hujan dari model WRF untuk memprediksi banjir rob. Model banjir rob dijalankan dengan 2 variasi skema, pertama model tanpa memperhitungkan data intensitas hujan dan kedua model dengan memperhitungkan data intensitas hujan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model banjir rob untuk kedua skema menunjukkan kedalaman banjir yang hampir sama sekitar 0,2 - 1,5 m. Model banjir rob dengan memperhitungkan data intensitas hujan menunjukkan luasan banjir yang lebih tinggi sebesar 5,6% dibandingkan dengan model banjir rob tanpa memperhitungkan data intensitas hujan. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |