Autor: |
Fahrisya Tiko Septiarika, Randy Bramastya |
Rok vydání: |
2020 |
Předmět: |
|
Zdroj: |
Publicio: Jurnal Ilmiah Politik, Kebijakan dan Sosial. 2:7-14 |
ISSN: |
2656-0305 |
DOI: |
10.51747/publicio.v2i2.596 |
Popis: |
Hubungan internasional telah mengalami perluasan aktor. Liberalisme menjadi pintu depan untuk membuka ruang seluasnya bagi aktor internasional untuk terlibat dalam urusan kerjasama dalam suatu relasi transnasional menurut Keohane dan Nye. Aktor internasional ini juga tidak terbatas pada sektor swasta, tetapi juga pemerintah daerah. Tulisan ini melihat peran kuat pemerintah daerah menurut Duchacek dan Soldatos sebagai aktor subnational government yang menjalin hubungan dengan subnational government lain atau local government yang ditunjuk sebagai mitra. Dalam penelitian ini, pemerintah Kota Bandung dan kota mitra yakni Seoul menjalin membangun aktivitas internasional lewat kerjasama Smart City yang implementasinya dapat dikenali dalam kemitraan Sister City tahun 2016-2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam peran pemerintah Kota Bandung sebagai subnational government lewat advokasi kebijakan dan relasinya secara transnasional yang dibangun lewat pendekatan kualitatif sehingga dapat menghadirkan penjelasan secara deskriptif. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kepustakaan yang mengkaitkan data sekunder sebagai penjelasan. Data sekudner yang digunakan antara lain laporan dari KSP, rencana induk pengembangan smart city, dan sumber lainnya. Penelitian ini sampai pada kesimpulan bahwa pemerintah Kota Bandung melalui Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 diberi wewenang untuk dapat menyelenggarakan kerjasama luar negeri yang menjadi representasi menjalankan fungsi pelengkap untuk mengurus urusan luar negeri yagn dapat menguntungkan yurisidiknya. |
Databáze: |
OpenAIRE |
Externí odkaz: |
|