JENIS BURUNG PARUH BENGKOK SEBAGAI OBJEK AVITOURISM DI DESA MASIHULAN KECAMATAN SERAM UTARA
Autor: | Jusmy D. Putuhena, Yosevita Th. Latupapua |
---|---|
Rok vydání: | 2023 |
Předmět: | |
Zdroj: | Agrinimal Jurnal Ilmu Ternak dan Tanaman. 11:28-35 |
ISSN: | 2723-2697 2088-3609 |
DOI: | 10.30598/ajitt.2023.11.1.28-35 |
Popis: | Masihulan merupakan desa yang kaya akan potensi flora fauna khususnya burung. Jenis burung di desa Masihulan sangat beranekaragam dan berpotensi dalam pengembangan objek Avitourism. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengidentifikasi potensi jenis-jenis burung paruh bengkok di desa Masihulan khususnya pada jalur avitourism. Metode Pengumpulan Data menggunakan Metode Transek Garis (line transect) Metode garis transek ini dilakukan dengan berjalan sepanjang garis transek dan pengamatan dilakukan di kedua sisi transek, kemudian jarak antara lokasi burung yang terlihat dengan pengamat diukur panjangnya. Metode line transect ini diletakkan pada tiga jalur pengamatan dengan panjang jalur sepanjang 300m, 300m dan 500m. Data yang dicatat meliputi jenis burung paruh bengkok, aktivitas, dan jumlah individu. Analisis deskriptif-korelatif digunakan untuk menjelaskan potensi avitourism berdasarkan endimisitas, status konservasi dan tipe pakan burung/feeding guild. Hasil penelitian menunjukkan jenis paruh bengkok yang tergolong menarik karena merupakan jenis endemic dan dilindungi ada 3 jenis yaitu kakatua maluku, nuri tengkuk ungu, dan nuri maluku. Indeks keanekaragaman dikategori sedang (H’=1,8), indeks kemerataan (E=2,02) dan kekayaan (R=0,67) dikategorikan rendah. ABSTRACT Masihulan is a village that is rich in flora and fauna potential, especially birds. The types of birds in the village of Masihulan are very diverse and have the potential to develop avitourism objects. The purpose of this study was to identify the potential for parrot species in the village of Masihulan, especially on the avitourism route. The data collection method uses the line transect method. This line transect method is carried out by walking along the transect line and observations are made on both sides of the transect, then the distance between the visible bird location and the observer is measured for its length. This line transect method is placed on three observation lines with path lengths of 300m, 300m and 500m. The data recorded included the type of parrot, activity, and number of individuals. Descriptive-correlative analysis was used to explain the potential for avitourism based on endicity, conservation status and type of bird feed/feeding guild. The results showed that the type of beak which is classified as interesting because it is an endemic species and is protected there are 3 types, namely the molucensis cockatoo, the purple-napped loryt, and the Moluccan red lory parrot. The diversity index is classified as moderate (H’=1,8), and the index of evenness (F=2,02) and richness (R=0,67) is low. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |