Pengembangan Motif Batik Tiga Negeri Khas Surakarta dengan Teknik Cap untuk Pasar Industri Kreatif

Autor: Joko Lulut Amboro, Theresia Widiastuti, Setyawan Setyawan, Apika Nurani Sulistyati
Rok vydání: 2022
Zdroj: Jurnal Pengabdian Seni. 3:66-72
ISSN: 2774-4787
DOI: 10.24821/jps.v3i1.6076
Popis: Ketika dunia sedang dilanda pandemi, semua sektor ekonomi mengalami kemacetan dan berdampak pada penurunan yang cukup signifikan. Namun, yang menarik adalah produk hasil dari kreativitas semacam batik justru masih mempunyai kesempatan yang cukup baik untuk tetap bertahan. Apalagi dengan kemudahan melalui media online. Bisnis online sebagai sektor perekonomian baru di Indonesia berdampak pada pola pikir masyarakat termasuk masyarakat tradisional, termasuk masyarakat perajin batik. Kesempatan ini memberi peluang besar bagi dunia perbatikan khususnya para kriyawan dan perajin batik untuk melakukan pengembangan tanpa batas demi tercapainya kebaruan corak yang sesuai dengan selera pasar saat ini. Salah satu dari sekian banyak varian batik pesisir yang memiliki sejarah cukup panjang adalah batik Tiga Negeri Surakarta, yang pernah diproduksi di Surakarta dan saat ini berhenti karena satu-satunya perusahaan yang memproduksi batik jenis ini sudah tutup pada tahun 2014; padahal corak ini masih mungkin untuk dikembangkan. Batik dengan motif utama burung berekor panjang dan bunga berkelopak banyak ini terkait dengan filosofi Cina dan dipadukan dengan isen ciri khas batik pedalaman khususnya Surakarta. Target untuk memberikan nuansa baru, yang sesuai dengan konsumen masa kini, memerlukan teknik khusus agar tepat sasaran. Penelitian kualitatif ini memanfaatkan pendekatan analisis tren mode untuk mendapatkan masukan ke arah mana pengembangan motif harus dimulai. Melalui analisis tren dapat diukur tren yang sedang terjadi di pasar beberapa tahun ke depan, sesuai dengan kondisi dan perubahan masyarakat yang sedang terjadi.
Databáze: OpenAIRE