Formulasi bioinsektisida Bacillus thuringiensis isolat indigenos untuk pengendalian Hyposidra talaca pada tanaman teh (Formulation of indigenous isolate of Bacillus thuringiensis bioinsecticide to control Hyposidra talaca on tea)
Autor: | Iman Rusmana, Ciptadi Achmad Yusup, Tri Panji, Happy Widiastuti, Tri Eko Wahyono |
---|---|
Rok vydání: | 2019 |
Zdroj: | E-Journal Menara Perkebunan. 87 |
ISSN: | 1858-3768 0125-9318 |
Popis: | A study has been conducted to develop indigenous Bacillusthuringiensis bioinsecticide . Preliminary study has been conducted to explore B. thuringiensis from sample of soil, leaf, and infected larvae from selected tea area as well as another area such as cocoa, and acasia. The result showed that based on the colony morphology, it was found 10 isolates with the characteristics of B. thuringiensis colony . Assessed of the ability to formed crystal using phase contrast microscope and staining revealed that 4 isolates as crystal protein forming isolates. The four is ol ates used as active coumpound of bioinsecticide. The best formula based on the viability of bacteria was the one with white clay as a carrier. While the best liquid formula based on the similar characteristic was using maltosa as osmoprotectant. The assessment of the toxisity B. thuringiensis towards Hyposidra talaca larvae showed that B. thuringiensis could control H. talaca larvae up to 37.5% . However, the toxicity need longer periode compared to that commercial B. thuringiensis bioinsecticide. [Keywords: Bt insecticide , cypermethrine , integrated pest management, Tea looper ]. Abstrak Penelitian telah dilakukan untuk mengembangkan bioinsektisida berbahan aktif B. thuringiensis dari isolat asli Indonesia. Eksplorasi B. thuringiensis dari contoh berupa tanah, daun, dan ulat dari kebun teh telah dilakukan demikian pula dari habitat lain seperti kebun kakao dan akasia. Berdasarkan morfologi koloni diperoleh 10 isolat yang menunjukkan ciri-ciri koloni B. thuringiensis. Selanjutnya isolat yang diperoleh diuji kemampuan pembentukan kristal protein dengan pewarnaan dan pengamatan mikroskop phase kontras dan menghasilkan 4 isolat yang mampu membentuk kristal protein. Selanjutnya keempat isolat yang diperoleh digunakan sebagai bahan aktif dalam formulasi bioinsektisida. Formula terbaik berdasarkan kriteria viabilitas bakteri adalah formula yang menggunakan bahan pembawa berupa white clay . Formula terbaik untuk bioinsektida cair berdasarkan kriteria viabilitas B. thuringiensis dan kejernihan bioinsektisida adalah menggunakan maltosesebagai osmoprotektan.Pada pengujian toksisitas isolat B. thuringiensis terhadap larvaulat jengkal( Hyposidra talaca )menunjukkan bahwa B. thuringiensis hasil percobaan dapat mengen-dalikan larva ulat jengkalhingga 37,5%. Namun demikian toksisitasnya memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan bioinsektisida berbahan aktif B. thuringiensis komersial. [Kata kuci: Bioinsektisida Bt, pengendalian hama terpadu, sipermetrin, ulat jengkal teh]. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |