ANALISIS STRUKTUR GEDUNG BERTINGKAT DI LIMA WILAYAH DI INDONESIA TERHADAP BEBAN GEMPA DAN BEBAN ANGIN BERDASARKAN SNI 1726-2012 DAN SNI 1727-2013
Autor: | Baehaki Baehaki, Soelarso Soelarso, Akhmad Mursyidan |
---|---|
Rok vydání: | 2017 |
Zdroj: | JURNAL FONDASI. 6 |
ISSN: | 2503-1511 2302-4976 |
DOI: | 10.36055/jft.v6i1.2018 |
Popis: | Indonesia merupakan negara yang berada pada wilayah pertemuan tiga lempeng tektonik utama diantaranya lempeng eurasia, lempeng indo-australia dan lempeng pasifik. Hal ini menjadi penyebab Indonesia sering mengalami peristiwa gempa bumi sehingga perlu analisis yang baik terhadap beban gempa pada struktur bangunan. Selain beban gempa, beban angin merupakan beban yang perlu direncanakan sebagai beban lateral karena semakin tinggi struktur bangunan maka beban lateral akan semakin besar. Penelitian ini membahas tentang analisis struktur gedung bertingkat 9 lantai tipikal yang ditempatkan pada lokasi yang berbeda di lima wilayah Indonesia diantaranya Meulaboh Aceh, Kota Padang, Lebak Banten, Bantul Yogyakarta dan Timika Papua terhadap beban gempa (statik ekivalen dan respons spektrum) dan beban angin berdasarkan SNI 1726-2012 dan SNI 1727-2013. Berdasarkan hasil penelitian didapat nilai simpangan terbesar akibat beban gempa sebesar 389,565 mm (Timika papua), 384.175 mm (Meulaboh Aceh), 349.47 mm (Kota Padang), 338.14 mm (Bantul Yogyakarta) dan 283,64 mm (Lebak Banten). Simpangan akibat beban angin sebesar 1.2155 mm (Lebak Banten, Bantul Yogyakarta dan Timika Papua), 3.025 mm (Kota Padang) dan 5.445 mm (Meulaboh Aceh). Simpangan yang terjadi tidak melebihi simpangan ijin yang disyaratkan. Struktur gedung aman terhadap kinerja stabilitas P-delta dan torsi sesuai SNI 1726-2012. Kontribusi akibat beban angin pada struktur gedung tidak terlalu signifikan dibanding beban gempa hal ini karena kecepatan angin tidak terlalu besar dan struktur pada gedung yang tidak terlalu tinggi |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |