SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BARRU TAHUN 2010

Autor: null Nanang Rahmadani
Rok vydání: 2019
Zdroj: Jurnal Mitrasehat. 9
ISSN: 2615-143X
2089-2551
DOI: 10.51171/jms.v9i1.105
Popis: Potensi pencemaran limbah rumah sakit dalam profil kesehatan Indonesia, Departemen Kesehatan, 1997 diungkapkan seluruh RS di Indonesia berjumlah 1090 dengan 121.996 tempat tidur. Analisis lebih jauh menunjukkan, produksi sampah (limbah padat) berupa limbah domestik sebesar 76,8 persen dan berupa limbah infektius sebesar 23,2 persen. Diperkirakan secara nasional produksi sampah (limbah padat) RS sebesar 376.089 ton per hari dan produksi air limbah sebesar 48.985,70 ton per hari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang Sistem Pengelolaan. Sampah Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Barru Tahun 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ruangan medis, Sampel dalam penelitian ini adalah semua ruangan yang termasuk dalam kategori ruangan medis : Unit Gawat darurat (UGD), Radiologi, Ruangan Bedah/operasi, Laboraturium, Fisioterapi, dan perawatan.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasi dengan pendekatan deskriptif. Penarikan sampel menggunakan sistem total sampel (Exhaustic sampling). Hasil penelitian yang diperoleh yaitu pemilahan diruangan medis tidak terjadi pemisahan antara sampah pengumpulan sudah memenuhi syarat kesehatan yakni sampah dikumpul dalam waktu 1 x 24 jam dan jika sampah sudah penuh pada tempat sampah, proses pengankutan pun tidak memenuhi syarat kesehatan, penanganan juga tidak memenuhi syarat kesehatan, dan untuk tenaga pengelola sudah memenuhi syarat klasifikasi pendidikan minimal. Berdasarkan hasil analisis medis dan non medis, pewadahan pada semua ruangan medis tidak memenuhi syarat, proses dapat disimpulkan system pengelolaan sampah medis masih perlu perbaikan dibeberapa bagian terutama pada proses pemilahan, pewadahan yang harus diperbaiki agar sampah medis tidak langsung terkontaminasi dengan orang – orang yang berada disekitar tempat sampah tersebut, pengankutan yang harus diperhatikan agar memiliki trolly atau alat angkut khusus, dan utamanya pada proses penanganan yang perlu diperhatikan, yang harus melalui sterilisasi sebelum dibuang ke tempat pembuangan sementara kemudian di angkut ke tempat pembuangan akhir.
Databáze: OpenAIRE