RELIGIUSITAS DALAM KUMPULAN PUISI CAHAYA MAHA CAHAYA KARYA EMHA AINUN NADJIB (RELIGIOSITY IN THE COLLECTION OF CAHAYA MAHA CAHAYA POEMS BY EMHA AINUN NADJIB)
Autor: | Syarah Veniaty |
---|---|
Rok vydání: | 2017 |
Zdroj: | JURNAL BAHASA, SASTRA DAN PEMBELAJARANNYA. 6:245 |
ISSN: | 2580-5932 2089-0117 |
Popis: | Religiusitas dalam Kumpulan Puisi Cahaya Maha Cahaya karya Emha Ainun Nadjib. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna religiusitas dalam kumpulan puisi Cahaya Maha Cahaya karya Emha Ainun Nadjib. Makna-makna prinsip sufistik kumpulan puisi Cahaya Maha Cahaya karya Emha Ainun Nadjib yang meliputi; (a) prinsip tauhid, (b) prinsip ke-Ada-an Tuhan dan (c) prinsip fana baka; dan (2) mengetahui wujud dan makna prinsip kebatinan kumpulan puisi Cahaya Maha Cahaya karya Emha Ainun Nadjib yang meliputi; (a) perasaan dosa, (b) perasaan takut, (c) pengakuan 240 terhadap kebesaran Tuhan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian hermeneutika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, namun peneliti membuat kisi-kisi sebagai bentuk instrumen yang menunjang kelancaran kerja peneliti dan agar menjaga objektivitas data. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis isi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna dalam prinsip tauhid berupa: keyakinan terhadap Tuhannya, keyakinan bahwa Tuhan adalah zat yang esa, keyakinan bahwa Allah memiliki sifat dan perbuatan yang tiada tandingannya., keyakinan melalui ritual ibadah. Makna dalam prinsip ke-Ada-an Tuhan berupa: keyakinan bahwa Tuhan adalah asal manusia, keyakinan terhadap kekuasaan Tuhan, keyakinan bahwa Allah selalu bersama umat-Nya. Makna dalam prinsip fana baqa berupa: penyatuan diri seorang insan kepada Tuhannya, perasaan rindu kepada Tuhan, dan keyakinan bahwa Tuhan adalah tujuan setiap manusia. Makna dalam perasaan dosa berupa: perasaan pasrah seorang insan kepada Tuhannya, perasaan sadar atas kesalahannya, perasaan ‘sadar diri’ atas kedudukannya. Makna dalam perasaan takut berupa: munculnya perasaan cemas, munculnya perasaan kesepian dan tak ingin ditinggalkan Tuhan. Makna dalam pengakuan terhadap kebesaran Tuhan berupa: pengakuan terhadap kebesaran Tuhan atas alam semesta dan pengakuan terhadap peran Tuhan dalam setiap kehidupan manusia. Kata-kata kunci: religiusitas, makna,wujud, prinsip sufistik, prinsip kebatinan |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |