Kontribusi Metropolitan terhadap Polutan Udara Berbahaya Timbal dan Merkuri dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (Batu Bara)

Autor: H Yulinawati, R Pristianty, Lailatus Siami, S Zulaiha
Rok vydání: 2019
Předmět:
Zdroj: Seminar Nasional Pembangunan Wilayah dan Kota Berkelanjutan. 1
ISSN: 2685-8266
DOI: 10.25105/pwkb.v1i1.5256
Popis: Metropolitan mengkonsumsi energi besar untuk memenuhi aktivitasnya yang sangat beragam dan berlangsung hampir 24 jam. Energi yang dihasilkan di Indonesia dominan berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara. Pembakaran batu bara menghasilkan polutan udara berbahaya, antara lain timbal (Pb) dan merkuri (Hg). Pemerintah Indonesia telah menetapkan baku mutu udara ambien untuk timbal dalam pengendalian pencemaran udara (1999) dan baru-baru ini meratifikasi Konvensi Minamata mengenai merkuri (2017). Tujuan studi ini adalah untuk menganalisis konsentrasi dan sebaran Pb dan Hg di udara ambien yang bersumber dari PLTU terbesar di Indonesia. Sampel Pb dan Hg diambil dari total partikel tersuspensi (TSP) yang disampling menggunakan alat High Volume Air Sampler (HVAS) lalu dianalisis menggunakan X-Ray Flourencence (XRF) untuk Pb dan Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) untuk Hg. Pengukuran dilakukan duplo selama dua hari di tiga titik sampling yaitu Desa Lebak Gede, Dermaga Tongkang dan Pantai Salira. Konsentrasi Pb terukur berkisar antara 0,014–0,159μg/Nm3. Sedangkan untuk Hg terukur berkisar 0,0035–0,0134 μg/Nm3. Hasil pengukuran menunjukkan konsentrasi Pb dan Hg masih memenuhi baku mutu di udara ambien, namun perlu terus diawasi. Perbandingan Pb terhadap TSP 0,051% dan Hg terhadap TSP 0,0051%. Sebaran Pb dan Hg di atmosfer dipengaruhi faktor meteorologi dan waktu tinggalnya di atmosfer yang dapat mencapai 10 hari sehingga dapat memberi dampak pada skala lokal maupun regional. Metropolitan perlu mengendalikan konsumsi energinya untuk mengurangi polutan udara berbahaya. Perlu penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak dengan kekerapan waktu sampling serta evaluasi terhadap baku mutu itu sendiri.Kata kunci: TSP, timbal, merkuri, PLTU, metropolitan
Databáze: OpenAIRE