Popis: |
Latar Belakang: Frekuensi perdarahan setelah pencabutan gigi menggunakan antikoagulan dengan jenisdabigatran, rivaroxaban, dan warfarin masing-masing adalah 1,65%, 3,41%, dan 3,63%, lebih tinggi daripadaindividu mereka yang tidak menerima antikoagulan yaitu 0,39%. Oleh karena itu, diperlukan agen hemostatik lokalyang dapat mempercepat proses hemostasis tanpa menghentikan penggunaan obat antikoagulan. Kitosan gelfoamekstrak kulit buah kakao merupakan agen hemostatik lokal yang diaplikasikan pada luka pasca ekstraksi gigi padapengguna antikoagulan. Senyawa kitosan dan polifenol dari kulit buah kakao berperan sebagai anti inflamasi dananti bakteri yang dapat mempercepat penyembuhan luka. Tujuan: mengetahui pengaruh kitosan gelfoam ekstrakkulit buah kakao dalam meningkatkan jumlah angiogenesis pada soket setelah pencabutan gigi tikus putih jantanStrain Wistar dengan terapi antikoagulan. Metode: Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus putih jantan StrainWistar yang telah diinjeksi oleh heparin. Sampel dibagi menjadi delapan kelompok yaitu kelompok kontrol negatif,kelompok kontrol positif yang diberi asam traneksamat oral, kelompok perlakuan menggunakan kitosan gelfoamekstrak buah kakao 1ml dan 10 ml pada hari ke 3 dan 7. Setelah itu, dilakukan pengamatan terhadap peningkatanjumlah angiogenesis pada soket setelah pencabutan gigi. Analisis yang digunakan yaitu One Way ANOVA dan PostHoc Tukey. Hasil Penelitian: Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang yang signifikan yaitu (sig< 0.05) pada hari ke-3 dan ke-7. Kesimpulan: Dosis kitosan gelfoam ekstrak kulit buah kakao 10 ml memilikiefektivitas yang lebih baik dibandingkan dengan kitosan gelfoam ekstrak kulit buah kakao dengan dosis 1 ml padahari ke-3 dan ke-7. |