Hubungan Tingkat Depresi Dengan Gejala COVID-19 Pasca Isolasi Mandiri
Autor: | Devita Febriani Putri, Tusy Triwahyuni, Rolin Soraya, Aswan Jhonet |
---|---|
Rok vydání: | 2022 |
Zdroj: | Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. :192-200 |
ISSN: | 2654-4563 2354-6093 |
DOI: | 10.35816/jiskh.v11i1.736 |
Popis: | Pendahuluan: COVID-19 merupakan penyakit baru yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 yang ditemukan di Wuhan, Cina pada tahun 2019 kemudian menjadi pandemi global. Pandemi COVID-19 berkontribusi pada peningkatan kecemasan, depresi, dan gejala stress lainnya salah satunya akibat beratnya gejala yang ditimbulkan saat isolasi mandiri. Depresi dapat mengenai siapa saja tanpa memandang pendidikan, etnik, usia, penghasilan maupun status perkawinan yang berdampak perburukan perjalanan penyakit. Tujuan: Mengetahui hubungan tingkat depresi dengan gejala COVID-19 pasca isolasi mandiri. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian survei analitik. Pengambilan data menggunakan wawancara dan kuesioner BDI-II. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil: Nilai korelasi sebesar 0.819, menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat depresi dengan gejala pada pasien COVID-19 pasca isolasi mandiri. Kesimpulan: bahwa hubungan bermakna antara tingkat depresi dengan gejala COVID-19 pasca isolasi mandiri. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |