POTENSI MADU KELE BALI DAN KOMBINASINYA DENGAN VCO SEBAGAI ANTIACNE
Autor: | N. L. P. V. Paramita, Ni Putu Eka Leliqia, Ni Kadek Cornelia Ayu Trisna |
---|---|
Rok vydání: | 2021 |
Předmět: | |
Zdroj: | SCIENTIA : Jurnal Farmasi dan Kesehatan. 11:88 |
ISSN: | 2502-1834 2087-5045 |
DOI: | 10.36434/scientia.v11i1.354 |
Popis: | Jerawat ( acne ) merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan adanya peradangan kronis yang salah satu penyebabnya yaitu keberadaan koloni bakteri Propionibacterium acnes dan Staphylococcus aureus . Salah satu kombinasi bahan herbal yang diduga memiliki aktivitas antibakteri untuk terapi jerawat yaitu kombinasi madu dan VCO. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi madu kele Bali dan kombinasinya dengan VCO sebagai antiacne . Kandungan fitokimia dari sampel uji yaitu madu kele dan VCO ditentukan berdasarkan metode yang sesuai. Aktivitas antibakteri tunggal dari madu kele dan VCO diuji menggunakan metode mikrodilusi dan metode difusi agar terhadap P. acnes (isolat klinis) dan S. aureus (ATCC 6538). Metode mikrodilusi checkerboard digunakan untuk menentukan efek kombinasi madu kele dan VCO. Berdasarkan hasil skrining fitokimia, di dalam madu kele terkandung senyawa, saponin, flavonoid, polifenol, dan steroid/triterpenoid sedangkan dalam VCO terdapat senyawa tanin, flavonoid, dan steroid/triterpenoid. Madu kele memiliki aktivitas antibakteri dengan nilai KHM dan KBM berturut-turut 3,12%v/v; 12,5%v/v terhadap P. acnes , dan 6,25%v/v; 25%v/v terhadap S. aureus . Sedangkan VCO memiliki aktivitas antibakteri yang lebih rendah dibanding madu kele terhadap kedua bakteri uji (KHM 25%v/v; KBM 50%v/v). Efek kombinasi madu kele Bali dengan VCO bersifat aditif dalam menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat P. acnes dan S. aureus sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai antiacne. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |