Simulasi Sistem Pendeteksi Objek Pada Pesawat Dengan Menggunakan Teknologi SAR (Synthetic Aperture Radar)
Autor: | Ema Ema, Raden Aditya Satria Nugraha, Nafisun Nufus, Ni Nyoman Ayu Marlina, Arief Suryadi Satyawan, Denden Mohammad Ariffin, Mohammed Ikrom Asysyakuur |
---|---|
Rok vydání: | 2021 |
Zdroj: | Prosiding Seminar Nasional Sains Teknologi dan Inovasi Indonesia (SENASTINDO). 3:41-52 |
ISSN: | 2808-2540 2685-8991 |
DOI: | 10.54706/senastindo.v3.2021.122 |
Popis: | Untuk memetakan suatu objek berupa kontur suatu daerah akan terasa sulit jikamenggunakan sistem sensor pasif seperti kamera karena keterbatasannya untuk menembus awan, kabut dan cuaca yang tidak menentu. Oleh sebab itu diperlukannya teknologi yang lebih baik untuk dapat memetakan suatu objek dari atas permukaan bumi atau udara. Synthetic Aperture Radar (SAR) adalah teknik pemetaan dengan menggunakan radar untuk menghasilkan peta kontur bumi dengan resolusi tinggi, atau menggambarkan suatu objek serta menyajikan informasi dalam bentuk citra atau gambar. SAR dapat bekerja dalam kondisi cuaca apapun, baik dalam keadaan hujan, salju atau bahkan kabut sekalipun. Kemampuan SAR lainnya adalah untuk dapat mendeteksi objek dengan tingkat keakuratanyang cukup baik. Beradasarkan hal tersebut di atas, penelitian dan pengembangan teknologi SAR sangat diperlukan. Pada penelitian ini studi awal mengenai teknologi SAR telah dilakukan. Penelitian tersebut dimaksudkan untuk dapat melengkapi kemampuan drone atau unmanned aerial vehicle (UAV) baik untuk pencitraan kontur bumi maupun aktifitas terkait society 5.0. Sehingga aplikasinya dapat digunakan untuk keperluan pertanian modern, kehutanan, kelautan, dan kegiatan pengamatan perbatasan. Tujuannya adalah untuk mensimulasikan pendeteksian objek yang berada di permukaan tanah. Terdapat dua metoda pendeteksian objek berbasis SAR yang disimulasikan, yaitu Range Migration Algoritma dan Back Projection Algoritma. Simulasi ini dibangun dengan menggunakan komputer dengan prosesor AMD A8, memori 8 GB dan softperaware MATLAB 2019. Hasil simulasi memperlihatkan bahwa disain system untuk kedua algoritman tersebut dapat bekerja baik pada frekuensi 4 GHz dengan range resolusi 3m. Citra yang ditampilkan pada simulasi ini dalam bentuk 2-D. Sedangkan waktu pemrosesan rata-rata dari ke dua algoritma tersebut untuk dapat melakukan pendeteksian objek adalah 103.2 detik. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |