KONDISI PADANG LAMUN DI PESISIR BALI UTARA BERDASARKAN JUMLAH SPESIES, JUMLAH ALGA, DAN PERSENTASE TUTUPAN

Autor: E. Elvan Ampou, I Nyoman Surana, Gede Iwan Setiabudi, Nuryani Wigdati
Rok vydání: 2021
Zdroj: JFMR-Journal of Fisheries and Marine Research. 5
ISSN: 2581-0294
DOI: 10.21776/ub.jfmr.2021.005.02.33
Popis: Identifikasi kondisi padang lamun di perairan Bali Utara telah dilakukan pada Agustus dan September 2020 di Sumberkima, Lovina, Panimbangan, dan Pacung. Tujuan kajian ini untuk mengidentifikasi kondisi padang lamun di perairan Bali Utara berdasarkan jumlah jenis lamun, persentase tutupan lamun, dan jumlah jenis alga. Metode transek garis tegak lurus garis pantai serta foto atau video diaplikasikan untuk pengambilan ketiga jenis data tersebut. Analisis kondisi lamun dilakukan dengan metode penilaian dan pembobotan. Di keempat lokasi ditemukan sebanyak enam jenis lamun yang berasal dari dua famili yaitu Hydrocharitaceae dan Cymodoceaceae. Famili Hydrocharitaceae diwakili oleh Enhalus acoroides (Ea), Thalassia hemprichii (Th), Halophila ovalis (Ho), dan Cymodocea rotundata (Cr), sementara famili Cymodoceaceae terdiri dari Syringodium isoetifolium (Si) dan Halodule uninervis (Hu). Jenis paling beragam ditemukan di Lovina dengan rata-rata persentase tutupan 60% dan paling sedikit di Panimbangan dengan rata-rata tutupan 52%. Hasil pembobotan pada komponen jenis lamun, jenis alga, dan persentase tutupan menunjukan bahwa kondisi lamun di Lovina dalam kondisi paling baik dengan jumlah skor 13. Kondisi lamun di Sumberkima dalam kondisi sedang (skor 11), sedangkan di Panimbangan dan Pacung dalam kondisi buruk dengan skor 7. Kondisi kualitas air pada saat dilakukan pengamatan di keempat lokasi penelitian dalam kondisi yang baik untuk mendukung kehidupan lamun. Penelitian lanjutan dengan menambahkan dan mempertimbangkan parameter lingkungan lainnya sebagai komponen untuk menilai kondisi dan status lamun di Bali Utara. Identification of seagrass beds c o n d i t i o n in North Bali waters (Sumberkima, Lovina, Panimbangan, and Pacung) was carried out in August and September 2020. This study aims to identify the condition of seagrass beds in North Bali waters based on the number of seagrass species, the percentage of seagrass cover, and the number of algae species. We performed line transects as well as photos or videos to collect data on seagrass and algae. Seagrass ecosystem condition was analyzed by using the scoring and weighting method. Six species originating from two families , Hydrocharitaceae and Cymodoceaceae , have been identified. Hydrocharitaceae family represented by Enhalus acoroides (Ea), Thalassia hemprichii (Th), Halophila ovalis (Ho), and Cymodocea rotundata (Cr), while the Cymodoceaceae consists of Syringodium isoetifolium (Si) and Halodule uninervis (Hu) . The most diverse species were found in Lovina with an average percentage cover of 60% and the least is in Panimbangan (52%). The scoring and weighting results showed that the seagrass conditions in Lovina were in the best condition with a total score of 13. The condition of the seagrass in Sumberkima was moderate (score 11), while in Panimbangan and Pacung were in bad condition with a score of 7. The condition of water quality at the time of observation was in good condition to support seagrass life at all research sites. Further research by adding and considering other environmental parameters as a component in assessing the condition and status of seagrass in North Bali.
Databáze: OpenAIRE