Popis: |
A BSTRAK Pada lima tahun terakhir ini banyak pembangunan yang dilakukan di Indonesia khususnya pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan sarana Mass Rapid Transportation (MRT) berupa terowongan di Jakarta, dan berapa terowongan jalan raya dan terowongan jalur kereta api. Hal ini menjadi tantangan bagi para pembuatan terowongan di Indonesia. Tantangan tesebut adalah membuat terowongan jalan raya dan kereta api pada tanah lunak khususnya lempung dan pada kedalaman yang dangkal. Hal ini perlu perhatian khusus, disebabkan oleh sifat lempung yang memiliki sifat swelling dan serta penggalian terowongan tersebut pada kedalamanan kurang dari 100 m. Pendekatan kekuatan batuan sudah tidak dapat digolongan sebagai batuan karena pada umumnya menurut meterial lempung digolongkan sebagai tanah, sehingga teori elastistas sudah tidak berlaku lagi. Pendekatan yang diusulkan untuk analisis stabilitas pada terowongan di batuan lempung adalah berperilaku swelling sesuai dengan kandungan mineral penyusunnya yaitu montmorilonit. Untuk itu analisis stabiltas diperlukan parameter swelling . Pada Analisis dengan perilaku sewlling ini menggunakan metode elemen hingga (Phase2, Rocscience). Dengan pendekatan perilaku Swelling dalam analisis stabilitas terwongan akan lebih mendekati dengan sifat material yang ada di terowongan. Kata kunci: swelling, metode elemen hingga, stabilitas, terowongan ABSTRACT In the last five years a lot of development has been carried out in Indonesia, especially infrastructure development, such as the construction of Mass Rapid Transportation (MRT) facilities in the form of tunnels in Jakarta, and how many road tunnels and railroad tunnels. This is a challenge for tunnels in Indonesia. The challenge is to build road and rail tunnels on soft soil, especially clays and at shallow depths. This needs special attention, due to the nature of the clay which has swelling properties and the excavation of the tunnel in the depth of less than 100 m. Rock strength approach can no longer be classified as rock because in general according to clay meterial classified as soil, so the theory of electricity is no longer valid. The proposed approach for the stability analysis of tunnels in clay rock is to behave swelling according to its constituent mineral content, montmorillonite. For this reason, stability analysis requires swelling parameters. In this analysis with sewlling behavior using the finite element method (Phase2, Rocscience). With the Swelling behavior approach in the tunnel stability analysis it will be closer to the material properties in the tunnel. Key words : Sw elling, Finite Element Method, Stability, Tunnel |