Upaya Pemertahanan Bahasa melalui Ungkapan-Ungkapan Adat dalam Bahasa Dawan

Autor: Naniana Nimrod Benu
Rok vydání: 2019
Zdroj: Jurnal Lingko : Jurnal Kebahasaan dan Kesastraan. 1:148-162
ISSN: 2686-2719
2686-2700
DOI: 10.26499/jl.v1i2.29
Popis: Artikel ini bertujuan untuk mengungkap 1) tindakan masyarakat penutur bahasa Dawan, yaitu Atoin Meto dalam upaya pemertahanan bahasa dan budayanya, dan 2) ungkapan yang dapat mencerminkan bentuk dan nilai budaya Atoin Meto. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara, dan data dokumen tertulis. Data penelitian ini menunjukan bahwa bahasa Dawan hanya digunakan pada situasi tertentu saja seperti upacara adat dan digunakan oleh oleh golongan tertentu seperti orang tua, pemuka adat. Tidak ada upaya terstruktur dari pihak manapun dalam upaya pemertahanan bahasa. Meskipun demikian, terdapat tradisi lisan yang masih berthan hingga sekarang ini meskipun tidak dipakai sehari-hari. Penggunaan tradisi lisan ini dapat dianggap sebagai sebuah usaha pemerthanan bahasa dan budaya. Ditemukan pula bahwa bahasa ini sangat kaya dengan ungkapan-ungkapan yang memiliki nilai pendidikan (edukatif), kehidupan (moral-etika), dan keagamaan (religius) yang terkandung di dalam bahasa Dawan. Nilai-nilai ini tergambar dalam makna ungkapan yaitu penghormatan, doa dan permohonan, nasehat, persaudaraan atau kebersamaan, etika, moral, dan sopan santun. This article is aimed at revealing 1) the effort of Dawanese speakers which also called Atoin Meto in maintaining their language and culture, and 2) language expressions that have cultural value. Data in this research were obtained from observation, interview, and written literatures. Observation by observing the the use of language by the community including their culture in their daily activity, such as traditional markets, church, school, and cultural events. Informants were asked about the meaning of cultural expression which have been collected through observation and documentation. The result showed that Dawan language is only used in some certain situation such as cultural ceremonies, and is used by elders. There are no structured affort from any parties in maintaining the language. The only affort can be seen from the use of oral traditions. These oral tradition are rich of linguistics expression which containing education, life, and religious values. These values were shown by the meanings of the expression, namely homage, prayer and request, advice, togetherness, etics, moral, and politeness.
Databáze: OpenAIRE