RELEVANSI HADIS TAS’IR (PENETAPAN HARGA) TERHADAP SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA

Autor: Didin Baharuddin, Mohammad Rindu Fajar Islamy
Rok vydání: 2021
Předmět:
Zdroj: Riwayah : Jurnal Studi Hadis. 7:367
ISSN: 2502-8839
2460-755X
DOI: 10.21043/riwayah.v7i2.10525
Popis: Intervensi pemerintah terhadap pasar dipandang suatu kebutuhan, tujuannya adalah dalam rangka melindungi konsumen dari unsur kerugian atau kemadharatan. Namun demikian, dalam literature hadis, sebagian narasi mengindikasikan adanya larangan intervensi pemimpin dalam mengatur mekanisme penetapan harga pasar. Ditinjau dengan menggunakan pendekatan kontekstual, perkembangan tradisi, kultur, budaya, serta lahirnya kompleksitas problematika baru justru mendorong pemerintah dan para sarjana muslim untuk mereinterpretasi pemahaman baru terkait hadis tas’ir sehingga berimplikasi dalam memberikan solusi alternatif terhadap kebijakan-kebijakan ekonomi yang mapan dan produktif. Tujuan studi literature ini dalam rangka melacak hadis-hadis tas’ir serta bagaimana bangunan konstruksi pemahaman para ulama dalam menafsirkan makna hadis tas’ir tersebut. Koleksi hadis tas’ir dikumpulkan dari beragam kitab-kitab turats hadis, lalu dianalisis menggunakan metode deskriptif analitik. Temuan penelitian ini memperlihatkan bahwa tas’īr diperbolehkan oleh para ulama dengan beberapa dhowābith. Hal ini menunjukkan Kontekstualisasi pemahaman hadis sangat penting agar Islam tidak kaku terhadap perkembangan zaman. Islam menjadi responsif terhadap tantangan dan permasalahan yang muncul. Sehingga Islam menjadi shalihun li kulli makan wa zaman.[The Relevance of The Tas'ir Hadith (Price Setting) to The Economic System in Indonesia. Government intervention in market policies is seen as a necessity, the aim is to protect consumers from elements of loss or harm. However, in the hadith literature, some narratives indicate that there is a prohibition on the intervention of the leader in regulating the market pricing mechanism. Judging by using a contextual approach, the development of traditions, culture, culture, and the birth of new problematic complexities actually encourage the government and Muslim scholars to reinterpret new understandings related to the tas'ir hadith so that it has implications for developing alternative solutions to established and productive economic policies. The purpose of this literature study is to trace the traditions of tas'ir and how to construct the understanding of the scholars in interpreting the meaning of the hadith of tas'ir. The collection of tas'ir hadiths was collected from various turats hadith books, then analyzed using descriptive analytic methods. The findings of this study show that tas'īr is allowed by scholars with several dhowābith. This shows the contextualization of the understanding of hadith is very important so that Islam is not rigid to the times. Islam becomes responsive to the challenges and problems that arise. So that Islam becomes shālihun li kulli makān wa zamān.]
Databáze: OpenAIRE