Pemanfaatan Gulma Berdaun Lebar sebagai Bahan Baku Kompos Pelet dan Kompos Curah dengan Durasi Pengomposan yang Berbeda

Autor: Ahmad Dhairobi, Sakiah Sakiah, Guntoro Guntoro
Rok vydání: 2022
Zdroj: Tabela Jurnal Pertanian Berkelanjutan. 1:1-6
ISSN: 2962-8644
DOI: 10.56211/tabela.v1i1.94
Popis: Gulma merupakan tumbuhan yang hadirnya tidak dikehendaki, sifatnya mengganggu dan merugikan tanaman utama. Melalui perlakuan tertentu, gulma dapat diolah menjadi pupuk organik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui mutu kompos curah dan kompos pelet dari gulma berdaun lebar dengan penambahan limbah pabrik kelapa sawit dengan durasi pengomposan yang berbeda. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Faktor 1 yaitu durasi waktu pengomposan (5 minggu dan 10 minggu), faktor 2 yaitu pemberian limbah pabrik kelapa sawit terdiri atas 4 taraf (tanpa pemberian limbah pabrik kelapa sawit; LCPKS 50 ml + solid decanter 50 gr; LCPKS 50 ml + solid decanter 75 gr; LCPKS 50 ml + solid decanter 100 gr) dengan masing-masing 4 replikasi. Kompos yang dihasilkan diuji kadar C-organik, rasio C/N, N, P, K, Fe,Mn dan Zn. Data dianalisis menggunakan ANOVA, jika F hitung > F tabel dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil. Rataan hasil pengamatan dibandingkan juga dengan Standar Mutu Pupuk Organik berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No 70 Tahun 2011. Dari penelitian ini dihasilkan kompos curah dan pelet yang memenuhi standar C-organik, kadar hara N+P2O5+K2O, namun hanya kompos curah A dan kompos pelet E yang memenuhi standar rasio C/N berdasarkan Permentan no 70 tahun 2011. Mutu kompos terbaik yaitu kompos curah A dengan karakteristik C-organik 45,52%, rasio C/N 23,26, kadar hara N+P2O5+K2O 11,24%. Untuk memperoleh mutu kompos gulma berdaun lebar yang memenuhi standar mutu, durasi pengomposan disarankan berkisar 10 minggu.
Databáze: OpenAIRE