Perbedaan rerata volume ekspirasi paksa satu detik pada perokok dan bukan perokok mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara
Autor: | Cathlin Soeyanto, Zita Atzmardina |
---|---|
Rok vydání: | 2020 |
Zdroj: | Tarumanagara Medical Journal. 2:220-225 |
ISSN: | 2654-7155 2654-7147 |
DOI: | 10.24912/tmj.v3i1.9721 |
Popis: | Rokok merupakan salah satu produk tembakau ataupun sintetisnya yang dimaksudkan untuk dibakar, dihisap ataupun dihirup asapnya. Tembakau membunuh lebih dari 7 juta manusia setiap tahunnya. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2015, prevalensi penduduk perokok dewasa setiap hari di Indonesia sebesar 34% yang menempati urutan pertama se-Asia Tenggara. Menurut RISKESDAS, proporsi penduduk umur ?15 tahun yang merokok dari tahun 2007 – 2013 meningkat sebesar 2,1%. Volume ekspirasi paksa dalam 1 detik (VEP1) merupakan tolak ukur yang dapat digunakan untuk menilai beratnya PPOK dan memantau perjalanan PPOK, dimana salah satu faktor penyebab yang paling utama untuk terjadinya PPOK adalah merokok. Oleh karena itu, studi ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rerata VEP1 pada perokok dan bukan perokok. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan desain cross-sectional, pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Subyek studi masing – masing 42 responden perokok dan bukan perokok. Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan untuk menilai VEP1 digunakan spirometer. Hasil studi didapatkan VEP1 pada perokok rata – rata sebesar 82,11% dan VEP1 pada bukan perokok rata – rata sebesar 85,11%. Hasil analisis uji-t independen menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara VEP1 pada perokok dan bukan perokok (p=0,394) dan mean difference -3. Kesimpulan dari penelitian ini adalah VEP1 pada perokok lebih rendah daripada yang bukan perokok, namun secara statistik tidak didapatkan hubungan antara merokok dengan menurunnya VEP1. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |