Pengaruh cuci hidung dengan daun dewandaru (Eugenia uniflora L) terhadap infiltrasi sel inflamasi pada mukosa hidung tikus wistar yang menderita rinitis alergi
Autor: | Anggraini Anggraini, Komang Andi Dwi Saputra, Sari Wulan Dwi Sutanegara |
---|---|
Rok vydání: | 2019 |
Předmět: | |
Zdroj: | Intisari Sains Medis. 10 |
ISSN: | 2503-3638 2089-9084 |
DOI: | 10.15562/ism.v10i3.452 |
Popis: | Introduction: Pitanga Leaves (Eugenia uniflora L) was known to contain flavonoids such as quercetin – a substance that can prevent inflammation on an allergic reaction by preventing the degranulation of cell mast and prevent enzymes cyclooxygenase and lipoxygenase. The effects of quercetin in Suriname Cherry towards the allergic reaction can be identified by the decrease in inflammatory cell infiltration in the nasal mucosa.Methods: This study is a laboratory experiment using post-test only control group design. The study used 28 male Rattus norvegicus aged 8 – 12 weeks with body weights of 200 – 280 grams. The rats were divided into 4 groups: K Group (rats were induced with ovalbumin and were not treated), K1 Group (rats were induced with ovalbumin and were therapized an intranasal therapy using NaCl 3% in Day 21 – 31), P1 Group (rats were induced with ovalbumin and were given intranasal therapies with a 10mg/ml Pitanga Leaves extract in Day 21 – 31), and P2 Group (rats were induced with ovalbumin and were given internasal therapies with a 20mg/ml Pitanga Leaves extract. Afterwards, histopathology preparations were created, examined, and scored from inflammatory cell infiltration in the nasal mucosa.Results: Inflammatory cell infiltration was found on different significance between groups K, K1, P1, and P2 (p0.05).Conclusion: Rats that were induced with allergic rhinitis and were given intranasal therapy using Pitanga Leaves extract had lower inflammatory cell infiltration compared to the rats that were not given therapy.Latar Belakang: Daun dewandaru (Eugenia uniflora L) telah diketahui memiliki kandungan flavonoid yang salah satunya merupakan kuersetin yang memiliki kemampuan untuk mencegah proses inflamasi pada reaksi alergi dengan cara mencegah degranulasi sel mast dan juga mencegah enzim siklooksigenase dan lipoksigenase. Pengaruh dari kuersetin pada daun dewandaru terhadap reaksi alergi ini dapat ditandai dengan penurunan infiltrasi sel inflamasi pada mukosa hidung.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan post-test only control group design.  Penelitian ini menggunakan 28 ekor tikus jantan galur wistar berusia 8 – 12 minggu dengan berat badan 200-280 gram. Tikus dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu Kelompok K (tikus mendapatkan induksi ovalbumin dan tidak mendapatkan perlakuan), Kelompok K1 (tikus mendapatkan induksi ovalbumin dan terapi NaCl 3% secara intranasal pada hari ke 21-31), Kelompok P1 (tikus mendapatkan induksi ovalbumin dan terapi dengan ekstrak daun dewandaru 10mg/ml secara intranasal pada hari ke 21-31), dan Kelompok P2 (tikus mendapatkan induksi ovalbumin dan terapi dengan ekstrak daun dewandaru 20mg/ml secara intranasal pada hari ke 21-31). Kemudian dilakukan pembuatan dan pemeriksaan preparat histopatologi mukosa hidung dan dilakukan scoring pada infiltrasi sel inflamasi pada mukosa hidung.Hasil: Infiltrasi sel inflamasi ditemukan berbeda signifikan antar kelompok kontrol negatif, kontrol positif, perlakuan 1, dan perlakuan 2 (p0.05).Simpulan: Pemberian terapi intranasal dengan ekstrak daun dewandaru pada tikus yang diinduksi rinitis alergi memiliki infiltrasi sel inflamasi yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang diinduksi rinitis alergi tanpa diberikan terapi. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |