Autor: |
Yudi Widayanto, Darmawan Napitupulu, Socia Prihawantoro, Nani Grace Berliana, Tri Handayani, Anggitya Vitasari, Zulfika Kusharsanto, Ria Hardiyati, Nimas Maninggar, Anissa Suryaningtyas, Solichah Budiwati, Yosa Shafira, Indri Asmara, Dhian Kusumawardhani, Rizki Firmansyah, Ryan Matheos, Maulana Akbar, Ria Jayanthi, Indah Purwaningsih, Rahmayanti Pertiwi |
Rok vydání: |
2023 |
DOI: |
10.55981/brin.750 |
Popis: |
Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) merupakan instrumen pengukuran daya saing pada tingkat provinsi dan kabupaten/ kota yang dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Tujuan dari pengukuran IDSD ini adalah untuk memperoleh sebuah ukuran daya saing daerah yang komprehensif yang dapat merefleksikan tingkat produktivitas daerah. Pengukuran IDSD 2022 merupakan kelanjutan dari IDSD yang telah diinisiasi oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi sejak tahun 2017 hingga 2021. IDSD 2022 menggunakan konsep dan metode pengukuran yang baru, yaitu dengan mengadopsi kerangka pengukuran Global Competitiveness Index (GCI) 2019 dari World Economic Forum, yang disesuaikan dengan konteks daerah di Indonesia. Dengan kerangka ini maka IDSD 2022 selaras dengan GCI sehingga bisa digunakan stakeholder global untuk mengukur GCI bagi Indonesia. Kerangka pengukuran IDSD 2022 terdiri dari empat komponen yang dielaborasi ke dalam 12 pilar daya saing. IDSD 2022 hanya menggunakan data sekunder yang bersumber dari kementerian/lembaga (K/L). Penyusunan IDSD 2022 dilaksanakan melalui tujuh tahapan, yaitu menyusun kerangka konseptual, mengidentifikasi indikator, mengumpulkan data, mengolah data, melakukan standardisasi data, pembobotan pilar daya saing, dan menghitung skor akhir dengan agregasi. Pengukuran IDSD 2022 ini mencakup 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia. Jumlah indikator IDSD yang digunakan sebanyak 62 indikator untuk provinsi dan 48 indikator untuk kabupaten/kota. |
Databáze: |
OpenAIRE |
Externí odkaz: |
|