PENGARUH USIA TERHADAP HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN KECEMASAN KETIKA MENJALANI TERAPI HEMODIALISA BAGI PARA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI KABUPATEN KUNINGAN JAWABARAT

Autor: Aditiya Puspanegara
Rok vydání: 2019
Zdroj: Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal. 10:135-142
ISSN: 2623-1204
2252-9462
DOI: 10.34305/jikbh.v10i2.102
Popis: Para penderita Gagal Ginjal Kronis (GGK) yang menjalani terapi hemodialisa secara rutin, rata-rata sudah memahahami bahwa penyakit yang dideritanya bersifat ireversibel (ginjalnya tidak akan berfungsi seperti seperti dulu lagi), dan hal tersebut akan menimbulkan kecemasan pada pasien. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan analisis untuk mengetahu faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kecemasan pasien penderika GGK yang menjalani terapi hemodialisa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan crossectional, alat statistic yang digunakan dalam penelitan ini adalah Chi-Square Complex. Sampel didalam penelitian ini adalah seluruh pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di rumah sakit yang berada di Kabupaten Kuningan Jawabarat yang berjumlah 89 pasien. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah mekanisme koping, dan usia sebagai variabel confounding. Berdasarkan hasil penelitian ada hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat kecemasan pasien penderita Gagal Ginjal Kronis (GGK) yang menjalani terapi hemodialisa (0,000). Ada hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat kecemasan pasien pada usia kategori dewasa akhir (0,005), dan juga ada hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat kecemasan pasien pada usia kategori dewasa akhir (0,002). Menurut pendapat peneliti variabel usia berhubungan dengan lamanya pasien berobat (menjalani terapi), pasien yang sudah berobat dalam jangka waktu lama, lebih bisa mengatasi kecemasanya dibandingkan pasien yang baru menjalani pengobatan. Perawat perlu memperhatikan (menganalisis) dampak fisiologis akibat terapi hemodialisa, edukasi berkesinambungan terhadap pasien dan keluarga pasien dengan mengunakan berbagai media, perlunya penerapan berbagai macam tehnik relaksasi terutama dengan menggunakan pendekatan spiritual agar kecemasan pasien dapat berkurang.
Databáze: OpenAIRE