Status Kerentanan Aedes Aegypti (Linn.) Terhadap Insektisida Dan Kaitannya Dengan Kejadian Kasus Demam Berdarah Di Kota Banda Aceh

Autor: Isfanda Isfanda, Ade Kiki Riezky
Rok vydání: 2019
Zdroj: Sel Jurnal Penelitian Kesehatan. 6:35-46
ISSN: 2580-8923
2580-8699
Popis: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi virus akut menular. Penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung virus dengue dalam kelenjar saliva untuk di transmisikan ke tubuh hospes melalui gigitan. Pengendalian vektor secara kimiawi dengan menggunakan insektisida merupakan cara yang paling efektif dalam memutuskan rantai penularan penyakit DBD. Penggunaan insektisida yang sama secara terus menerus akan menyebabkan resistensi terhadap serangga sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data status kerentanan nyamuk Ae. aegypti terhadap insektisida malation dan deltametrin. Sampel telur nyamuk dari empat Kecamatan yang dipilih lokasinya sesuai dengan banyaknya kasus selama lima tahun terakhir. Telur Ae. aegypti yang dikumpulkan dari masing-masing lokasi ditetaskan secara terpisah. Insektisida yang digunakan untuk pengujian menggunakan kertas berinsektisida (impregnated paper) malation 0,8% dan deltametrin 0,05% dengan menggunakan WHO test kit. Hasil analisis menunjukkan lima dari delapan lokasi yang di uji telah resisten terhadap malation 0,8%, dan tujuh dari delapan Gampong telah resisten terhadap deltametrin 0,05%. Adapun dua Gampong yang masih rentan terhadap malation yaitu Gampng Ateuk Pahlawan, dan Jeulingke. Gampong yang masih toleran terhadap malation yaitu Punge Blang Cut. Sedangkan Gampong yang masih toleran terhadap deltametrin yaitu Ateuk Pahlawan. Desa Sukaramai merupakan daerah yang paling resisten terhadap malation yang merupakan daerah yang paling tinggi angka kasus DBD di Kota Banda Aceh selama lima tahun terakhir.
Databáze: OpenAIRE