LIVING MUSEUM MUSTIKA RASA NUSANTARA DI PEKOJAN JAKARTA UTARA
Autor: | Jeremy Vincent, Suwardana Winata |
---|---|
Rok vydání: | 2022 |
Zdroj: | Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa). 3:2373 |
ISSN: | 2685-6263 2685-5631 |
Popis: | A museum is a place to store, and maintain a collection of objects that have cultural value. The museum has a function as a place to provide information on a culture for public education and research. However, most of the collections of objects in a museum are inanimate objects that only have one-way interaction, so they tend to be less attractive to the public because they feel bored and monotonous. This challenge begin with how the architecture can accommodates all museum activities, but in the live versions. Even if only video documentation is made, the experience of the practical activities will be felt, because only the video itself is a documentation that can only be viewed and interacted in one direction only. Thus, a concept called a living museum was born, a type of museum that invites visitors to interact and feel the events of a two-way cultural period with the objects that are in their collection. Keywords: culture ; cooking ; diversity ; living museumAbstrak Museum adalah tempat untuk menyimpan, mengamankan, serta merawat koleksi sebuan benda yang memiliki nilai kebudayaan. Sehingga museum memiliki fungsi sebagai tempat menyediakan informasi suatu kebudayaan untuk edukasi dan penelitian masyarakat. Namun kebanyakan koleksi benda di suatu meseum adalah benda mati hanya memiliki interaksi satu arah, sehingga cenderung kurang diminati oleh masyarakat karena terasa bosan dan monoton. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bila ingin membuat museum yang memilih tema kuliner sebagai ekshibisinya, karena kegiatan seperti memasak, penataan makanan, hingga cara memakanya adalah kegiatan praktek yang sulit sekali dibuat lisan. Bahkan bila hanya dibuat dokumentasi video, pengalaman akan kegiatan praktek itu akan sulit dirasakan, karena hanya video sendiri adalah dokumentasi yang hanya bisa dilihat, dan berinteraksi satu arah saja. Sehingga tercetuslah suatu konsep yang bernama living museum/museum hidup, suatu jenis museum yang mengajak pengunjung untuk berinteraksi dan merasakan kejadian suatu periode kebudayaan dua arah dengan benda yang menjadi koleksinya. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |