Pelayanan Holistik Terhadap Anak Remaja Korban Penyalahgunaan Napza: Peran Orang Tua

Autor: Aprilyanto Silitonga
Rok vydání: 2022
Zdroj: Jurnal Arrabona. 4:318-358
ISSN: 2962-391X
2622-5433
DOI: 10.57058/juar.v4i2.60
Popis: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengerti tentang pelayanan holistik terhadap anak remaja yang menjadi korban penyalahgunaan NAPZA. Dan menjelaskan sejauh mana pelayanan holistik terhadap anak remaja korban penyalahgunaan NAPZA dilakukan sebagai peran orang tua sebagai jalan keluar yang baik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pada prinsipnya dalam pelayanan holistik terhadap korban NAPZA, adalah suatu hal yang cukup sulit, karena dibutuhkan kesabaran dalam segala hal. Pelayanan holistik bertujuan untuk memulihkan kembali suatu keadaan kepada yang semula. Berdasarkan hasil penelitian, beberapa bentuk cara yang yang ditemukan sebagai implikasi pelayanan holistik: secara medis pembersihan tubuh seseorang dari zat adiktif tertentu dengan pertolongan medis dalam upaya menghilangkan efek zat adiktif dalam tubuh penderita disebut detoksifikasi;secara psikologis, konseling, Wawancara/dialog dapat dilakukan dengan metode konseling, maupun modifikasi/terapi perilaku, pelaksanaan kegiatan bimbingan mental psikologi ini merupakan tugas profesional dengan tanggung jawab professional. Korban penyalahgunaan NAPZA yang telah rnendapat pembinan-pembinaan, akan merasa puas secara psikologis setelah mereka mengerti dengan apa yang mereka dapatkan dalam hidup ini, sehingga mereka dapat menikmati dan menjalani hidup ini; secara Rohani, dapat dilakukan berdoa bersama, membaca Alkitab, renungan bersama. Perilaku seorang korban NAPZA yang merefleksikan iman Kristennya dapat dilihat dari tutur kata, sopan santun dan tindakan korban sendiri dalam sikap hidup sehari-hari;secara sosiologis, dapat dilakukan konseling pribadi, dinamika kelompok, permainan kelompok, pemantauan dan pencatatan proses interaksi sosial klien dengan teman-teman dan pembimbingannya dalam kegiatan sendiri, perubahan tingkah laku. Karena itu manusia sebagai mahluk sosial perlu penyesuaian diri terhadap lingkungan dimana ia berada.
Databáze: OpenAIRE