Hubungan Body Mass Index ( BMI ) terhadap Kejadian Gastroesophageal Reflux Disease ( GERD )

Autor: Prema Hapsari Hidayati, null Andi Ambar Yusufputra, null Asrini Safitri, null Nurfachanti, Rachmat Faisal Syamsu
Rok vydání: 2022
Zdroj: Window of Health : Jurnal Kesehatan. :519-525
ISSN: 2614-5375
Popis: Prevalensi GERD di dunia cukup tinggi, di Amerika Utara angka kejadian GERD 18.1%-27.8%, Amerika Selatan 23.0%, Eropa 2.5%-7.8%, Australia 11.6%, Timur Tengah 8.7%-33.1%, dan Asia tahun 2014 2.5%-7.8%, termasuk Indonesia data terakhir menunjukkan bahwa prevalensinya semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh karena adanya perubahan gaya hidup yang meningkatkan seseorang terkena GERD, seperti merokok dan obesitas. Penyakit refluks gastroesofagus Gastroesofageal Reflux Disease (GERD)adalah suatu keadaan patologis akibat refluks isi lambung ke dalam esophagus. Pada orang obesitas, terjadi peningkatan tekanan intraabdomen. Hal ini terjadi karena akumulasi lemak di jaringan adiposa perut. Peningkatan tekanan intraabdomen ini meregangkan LES sehingga memungkinkan terjadinya refluks esofagus yang menyebabkan mukosa esofagus terekspos oleh isi lambung. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan case control berdasarkan fakta yang telah terjadi dan tercatat pada data di bagian rekam medis Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar 2018 - 2020. Populasi penelitian ini190 orang dimana orang-orang dengan diagnosis GERDatau NONGERD dengan Body Mass Index yang lengkap. Sampel didapatkan pada pasien GERD 95 orang dan NONGERD sebanyak 95 orang sebagai sampel kontrol. Penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas subjek penelitian ini berjenis kelamin perempuan (68.4%), berusia 18-35 tahun (47.4%). Data distribusi Body Mass Index terlihat bahwa dengan kategori underweight sebanyak 10 responden (10.5 %) ,normal sebanyak 45 responden (47.4%), overweight sebanyak 17 responden (17.9%), Obesitas 1 sebanyak 17 responden (17.9%), dan Obesitas 2 sebanyak 6 responden (6.3%). Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada penelitian selanjutnya untuk menambahkan penunjang endoskopi untuk diagnosis Gastroesophageal Reflux Disease (GERD).
Databáze: OpenAIRE