Autor: |
Alfarabi Alfarabi, Antar Venus, Nuryah Asri Syafirah, Noor Efni Salam |
Jazyk: |
angličtina |
Rok vydání: |
2019 |
Předmět: |
|
Zdroj: |
International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding, Vol 6, Iss 7, Pp 21-31 (2019) |
ISSN: |
2364-5369 |
Popis: |
Identitas Melayu pascareformasi merupakan gambaran usaha masyarakat Melayu setelah sekian lama dalam tekanan pemerintahan Orde Baru. Tekanan cultural dan politik tersebut baru berhenti ketika pemerintahan Orde Baru berganti. Reformasi telah memberikan kesempatan pada masyarakat Riau untuk menampilkan kembali identitas kemelayuan. Kebebasan menampilkan identitas lokal di era reformasi beriringan dengan perubahan kebijakan dari sentralisasi ke otonomi daerah serta dari sistem politik perwakilan ke sistem politik pemilihan langsung. Kedua kebijakan tersebut telah membuat daerah memiliki kewenangan yang besar dalam mengatur rumah tangga daerah dan pemilihan pemimpin. Pada akhirnya sistem politik pemilihan secara langsung dan kebijakan otonomi daerah telah memberi dampak besar pada masyarakat Melayu Riau untuk lebih berperan di wilayahnya sendiri. Keinginan untuk lebih berperan tersebut bersamaan dengan keinginan menampilkan identitas lokal di Riau. Penelitian ini dilakukan di Pekanbaru Riau dengan pendekatan teori identitas dan teori interaksi simbolik. Metode penelitian menggunakan etnografi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa media identitas Melayu pascareformasi muncul dalam dua bentuk, materil dan spirit. Secara materil media identitas masyarakat Melayu adalah simbol-simbol yang disematkan pada objek-objek di Pekanbaru. Selembayung pada bangunan dan baju kurung yang dikenakan masyarakat Melayu. Sementara secara spirit, media identitas Melayu berlangsung dalam bentuk pemberian nilai-nilai Islami pada objek dan aktifitas masyarakat Melayu dalam kehidupan sehari-hari. Usaha masyarakat Melayu dalam menampilkan identitas etnik bertujuan untuk mengembalikan kejayaan Melayu agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Usaha untuk mengembalikan kejayaan tersebut diyakini bisa terwujud apabila masyarakat Melayu Riau kembali menerapkan nilai-nilai keislaman dalam setiap bidang kehidupan. |
Databáze: |
OpenAIRE |
Externí odkaz: |
|