Utilisasi Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil melalui Integrasi Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi dan Antenatal Care di Posyandu Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur
Autor: | Muhammad Agus Mikrajab, Syahrianti Syahrianti |
---|---|
Jazyk: | indonéština |
Rok vydání: | 2013 |
Předmět: | |
Zdroj: | Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol 16, Iss 2 Apr (2013) |
ISSN: | 2354-8738 1410-2935 |
Popis: | Latar belakang: Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan tahun 2007 dalam pelayanan kesehatan maternal di Posyandu masih menyimpan permasalahan terkait pelayanan kesehatan maternal khususnya antenatal care yang akan berdampak pencapaian tujuan ke-4 dan 5 MDGs. Tujuan: Mendeskripsikan karakteristik Ibu Hamil dalam P4K dan Antenatal Care di Posyandu; dan menilai utilisasi pelayanan kesehatan Ibu Hamil melalui integrasi P4K dan Antenatal Care di Posyandu. Metode: Desain penelitian potonglintang dengan pendekatan eksploratif melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner terstruktur ibu hamil. Besar sampel adalah 69 wanita hamil. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Piranti lunak yang digunakan adalah STATA11SE berlisensi. Penelitian ini dilakukan di Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. Hasil: Berdasarkan pemantauan diperoleh informasi bahwa pelayanan kesehatan di Posyandu yang rutin dilaksanakan dengan baik rata-rata 80% oleh bidan, dokter, perawat, dan kader kesehatan meliputi Penyuluhan tentang Imunisasi (92,8%) disusul penyuluhan tentang KB (85,5%) pelayanan imunisasi dasar dan Ibu (84,1%), Pemberian PMT (82,6%), pelayanan KIA (81,2%) sedangkan kegiatan yang masih tidak dilaksanakan meliputi membina dan melatih kader (56,5%), menerima Rujukan dari Dukun dan Kader (44,9%), merujuk Ibu Hamil ke Puskesmas/RS (34,8%), pemeriksaan Tinggi Fundus (TFU) (33,3%), pemeriksaan Denyut Jantung Janin (31,9%), pemeriksaan Letak Janin (27,5%), pemeriksaan Ibu menyusui dan Nifas (26,1%), skreening (deteksi dinirisiko tinggi ibu hamil) (23,2%), pemeriksaan Tekanan Darah dan pelayanan KB (20,3%). Kesimpulan: Pelayanan P4K dan ANC difokuskan pada kelompok resti ibu hamil dan persalinan yaitu usia 18-25 tahun dan 34-41 tahun. Kebanyakanbesar kepala rumah tangga bekerja di sektor swasta. Kebanyakan wanita hamil tidak di rujuk oleh keluarganya saat mereka mengalami komplikasi. Menurut pandangan medis bahwa paritas ibu hamil kategori grande para berisiko mengalami masalah serius terutama terjadinya kematian ibu dan bayi. Selanjutnya, ketersediaan kohor ibu dan bayi masih rendah sehinggakita tidak dapat memperoleh informasi memadai berkaitan perkembangan/masalah kesehatan ibu. Integrasi pelayanan P4K dan ANC, ditemukan bahwa cakupan pelayanan rutin ibu hamil di Posyandu yang dilaksanakan bidan masih rendah. Saran: Meningkatkan peran ibu hamil melalui kelas ibu hamil serta sosialisasi secara lebih luas mengenai esensi sistem rujukan berjenjang dan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia kepada ibu hamil serta memeriksakan kesehatan hanya kepada tenaga kesehatan, membangun kemitraan dengan dukun dalam rujukan sehingga angka kunjungan pemeriksaanibu hamil ke dukun menurun. Perlunya melaksanakan konseling kepada ibu hamil mengenai risiko kehamilan dan jumlah anak yang memenuhi syarat kesehatan serta perlunya kebijakan pemerintah daerah dalam penerapan sistem pencatatan kohor ibu dan bayi, pemantauan wilayah setempat berbasis sistem informasi serta peningkatan penerapannya terutama tenaga bidan. |
Databáze: | OpenAIRE |
Externí odkaz: |